Walk With One
Vision 2.0
“Tepercaya kualitas lulusannya” adalah
moto yang selalu dibanggakan oleh Unika Atma Jaya. Maka dari itu, untuk
dapat mewujudkan moto tersebut harus terjalin kerjasama dua arah antara
pimpinan Unika Atma Jaya dengan para mahasiswa dan mahasiswinya. Pada kebijakan
dan kinerja dari pimpinan Unika Atma Jaya, perlu adanya feedback dari
warga Unika Atma Jaya itu sendiri. Feedback tersebut berguna
untuk meningkatkan kinerja dari Pimpinan Unika Atma Jaya, khususnya dari Wakil
Rektor 3 dan BKAK (Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pembimbingan Karir) yang
hampir selalu bersinggungan dengan mahasiswa.
Oleh sebab itu, UKM Fodim (Forum Diskusi
Ilmiah Mahasiswa) serta UKM UPM (Unit Penelitian Mahasiswa) bekerja
sama dengan BKAK menyelenggarakan acara diskusi yang bertemakan “Walk With One Vision 2.0”
pada tanggal 27 Februari 2017 di gedung Yustinus lantai 14, Unika Atma Jaya
Jakarta. Acara ini dipandu oleh Jhon Saifan sebagai Master of Ceremony.
Diskusi kali ini akan berfokus pada bagaimana dari kalangan mahasiswa
memberikan tanggapan atas kinerja dari Warek 3 yaitu Bapak Kristianto serta
BKAK khususnya kepada kepala BKAK yaitu Ibu Laurensia Harini Tunjungsari
(Mba Atink), dan diskusi kali ini langsung dimoderatori oleh Mbak Atink.
Diskusi ini dikemas dalam bentuk FGD (Focus Group Discussion).
Diskusi ini berjalan kurang lebih selama
1,5 jam. Terdapat beberapa hasil dari aspirasi kalangan
mahasiswa yang sudah didiskusikan pada setiap meja dan juga terdapat tanggapan
dari BKAK itu sendiri yaitu pertama, beasiswa terbatas dikarenakan berfokus
pada kalangan mahasiswa yang kurang mampu dan yang berprestasi. Beasiswa yang
paling besar adalah bagi kalangan yang kurang mampu. Kedua, fasilitas pada
Unika Atma Jaya akan dibenahi secara perlahan. Ketiga, alasan mengapa pindah ke
kampus BSD dikarenakan jalan Sudirman fokusnya untuk hal komersial, bukan
pendidikan. Oleh karena itu, banyak keterbatasan dan aturan-aturan serta
konsekuensi-konsekuensi yang menjadi pertimbangan untuk lebih memilih
mengembangkannya pada kampus BSD. Keempat, pada sistem kartu Flazz Unika Atma
Jaya sedang dalam proses penyempurnaan, khususnya untuk penggunaan KIM (Kartu
Induk Mahasiswa) di kantin masih banyak halangan. Kelima, pada tahun 2019
diperkirakan semua fakultas akan berpindah ke kampus BSD, tetapi terdapat
beberapa pertimbangan dalam menyelesaikan pembangunan kampus BSD yaitu masih
banyak mahasiswa yang mendapat dispensasi uang kuliah, tetapi diperlukannya
juga proses investasi yang harus terus berjalan. Keenam, untuk perluasan lahan
parkir sudah harus disesuaikan untuk kedepannya. Ketujuh, tujuan dibuatnya
ormawa adalah untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dari sisi softskill, maka
dibuatnya sistem SKP. Kedelapan, dosen memiliki kewenangan absolut dalam metode
pengajaran termasuk surat ijin, walaupun terdapat surat ijin yang sudah ditanda
tangani oleh pihak BKAK.
Terdapat beberapa tanggapan yang telah
dikemukakan oleh mahasiswa pada diskusi kali ini, BKAK berharap mahasiswa dapat berkumpul dengan
mereka untuk saling memberikan solusi dalam membuat Unika Atma Jaya yang lebih
baik, karena dalam menghadapi suatu proses, tidak cukup hanya satu atau dua
orang yang turut campur tangan dalam hal itu, tetapi juga perlu dukungan dari
setiap kalangan yang berada pada ruang lingkup tersebut baik berupa tanggapan,
saran, maupun kritik yang dapat bersifat membangun untuk menjadi Unika Atma
Jaya yang lebih baik.