Sabtu, 27 Mei 2017

Fodim's Highlight

Walk With One Vision 2.0


“Tepercaya kualitas lulusannya” adalah moto yang selalu dibanggakan oleh Unika Atma Jaya.  Maka dari itu, untuk dapat mewujudkan moto tersebut harus terjalin kerjasama dua arah antara pimpinan Unika Atma Jaya dengan para mahasiswa dan mahasiswinya. Pada kebijakan dan kinerja dari pimpinan Unika Atma Jaya, perlu adanya feedback dari warga Unika Atma Jaya itu sendiri. Feedback tersebut berguna untuk meningkatkan kinerja dari Pimpinan Unika Atma Jaya, khususnya dari Wakil Rektor 3 dan BKAK (Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pembimbingan Karir) yang hampir selalu bersinggungan dengan mahasiswa. 



Oleh sebab itu, UKM Fodim (Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa) serta UKM UPM (Unit Penelitian Mahasiswa) bekerja sama dengan BKAK menyelenggarakan acara diskusi yang bertemakan “Walk With One Vision 2.0” pada tanggal 27 Februari 2017 di gedung Yustinus lantai 14, Unika Atma Jaya Jakarta. Acara ini dipandu oleh Jhon Saifan sebagai Master of Ceremony. Diskusi kali ini akan berfokus pada bagaimana dari kalangan mahasiswa memberikan tanggapan atas kinerja dari Warek 3 yaitu Bapak Kristianto serta BKAK khususnya kepada kepala BKAK yaitu Ibu Laurensia Harini Tunjungsari (Mba Atink), dan diskusi kali ini langsung dimoderatori oleh Mbak Atink. Diskusi ini dikemas dalam bentuk FGD (Focus Group Discussion).




Diskusi ini berjalan kurang lebih selama 1,5 jam. Terdapat beberapa hasil dari aspirasi  kalangan mahasiswa yang sudah didiskusikan pada setiap meja dan juga terdapat tanggapan dari BKAK itu sendiri yaitu pertama, beasiswa terbatas dikarenakan berfokus pada kalangan mahasiswa yang kurang mampu dan yang berprestasi. Beasiswa yang paling besar adalah bagi kalangan yang kurang mampu. Kedua, fasilitas pada Unika Atma Jaya akan dibenahi secara perlahan. Ketiga, alasan mengapa pindah ke kampus BSD dikarenakan jalan Sudirman fokusnya untuk  hal komersial, bukan pendidikan. Oleh karena itu, banyak keterbatasan dan aturan-aturan serta konsekuensi-konsekuensi yang menjadi pertimbangan untuk lebih memilih mengembangkannya pada kampus BSD. Keempat, pada sistem kartu Flazz Unika Atma Jaya sedang dalam proses penyempurnaan, khususnya untuk penggunaan KIM (Kartu Induk Mahasiswa) di kantin masih banyak halangan. Kelima, pada tahun 2019 diperkirakan semua fakultas akan berpindah ke kampus BSD, tetapi terdapat beberapa pertimbangan dalam menyelesaikan pembangunan kampus BSD yaitu masih banyak mahasiswa yang mendapat dispensasi uang kuliah, tetapi diperlukannya juga proses investasi yang harus terus berjalan. Keenam, untuk perluasan lahan parkir sudah harus disesuaikan untuk kedepannya. Ketujuh, tujuan dibuatnya ormawa adalah untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dari sisi softskill, maka dibuatnya sistem SKP. Kedelapan, dosen memiliki kewenangan absolut dalam metode pengajaran termasuk surat ijin, walaupun terdapat surat ijin yang sudah ditanda tangani oleh pihak BKAK.


Terdapat beberapa tanggapan yang telah dikemukakan oleh mahasiswa pada diskusi kali ini, BKAK berharap mahasiswa dapat berkumpul dengan mereka untuk saling memberikan solusi dalam membuat Unika Atma Jaya yang lebih baik, karena dalam menghadapi suatu proses, tidak cukup hanya satu atau dua orang yang turut campur tangan dalam hal itu, tetapi juga perlu dukungan dari setiap kalangan yang berada pada ruang lingkup tersebut baik berupa tanggapan, saran, maupun kritik yang dapat bersifat membangun untuk menjadi Unika Atma Jaya yang lebih baik.