Selasa, 17 September 2013

Flashnews Juli-September 2013




Daftar Isi

Tanah Air
Usulan Tes Keperawanan di Dunia Pendidikan Menuai Kontroversi

Suara FODIMers
Usulan Tes Keperawanan Tidak Berkorelasi Dengan Tujuan Pendidikan

Hot News
Perhelatan Miss World 2013

Tahukah Anda?
5 Patung Paling Kontroversi Di Indonesia

Resensi

Tanah Air

Usulan Tes Keperawanan di Dunia Pendidikan Menuai Kontroversi



Beberapa bulan yang lalu, indonesia dikagetkan dengan berita yang sangat kontroversial yaitu tes keperawanan yang berawal dari daerah Prabumulih, Sumatera Selatan. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh pihak kepolisian yang menangkap enam siswi dan satu laki-laki terkait kasus human traficking. Setelah diselidiki lebih lanjut, laki-laki tersebut ingin menjual keenam siswi karena mereka sudah tidak perawan. Mendengar tuduhan tersebut, orangtua siswi tidak menerima pernyataan bahwa anaknya sudah tidak perawan, sehingga untuk mematahkan tuduhan tersebut orangtua dari siswi menuntut diadakannya tes keperawanan untuk semua siswi di SMA yang bersangkutan. Hal ini memicu timbulnya pemberitaan di berbagai media bahwa tes keperawanan akan dilaksanakan bagi seluruh siswi SMA di Prabumulih.
 Isu yang beredar bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Disdik Kota Prabumulih, HM Rasyid. Beliau menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada alokasi dana untuk melakukan tes keperawanan di tahun 2014 dan tes keperawanan yang dilakukan hanya untuk mengantisipasi kasus yang terjadi. Beliau juga membantah telah mengusulkan tes tersebut, “Saya luruskan bahwa kami di dinas pendidikan tidak pernah mewacanakan program itu,” jelas Rasyid saat diwawancarai oleh Koran Tempo.
Berita seputar tes keperawanan itu menimbulkan banyak pro dan kontra. Beberapa pihak mendukung diadakannya tes keperawanan untuk menjaga pergaulan bebas pelajar karena banyak siswa yang masih usia dini namun sudah tidak perawan. Salah satu pihak yang mendukung adalah anggota DPRD Kendal, Jawa Tengah, Budiono yang menganggap bahwa banyak siswi di Kabupaten Kendal sudah tidak perawan. Di sisi lain, tes keperawan dinilai tidak relevan dengan dunia pendidikan dan juga merendahkan Hak Asasi Manusia.
Banyak munculnya pro dan kontra mengenai tes keperawanan ini merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, semua bergantung pada cara pandang serta nilai yang dipegang oleh seseorang. Jadi, menurut FODIMers, apakah tes keperawanan ini penting dan harus dilakukan?

*Dari berbagai sumber

Suara FODIMers

Usulan Tes Keperawanan Tidak Berkorelasi dengan Tujuan Pendidikan

Akhir-akhir ini, berita mengenai usulan tes keperawan sedang ramai dibicarakan. Berita mengenai usulan tes keperawanan ini mengundang banyak sekali pendapat dari berbagai pihak. Redaksi ingin melihat pandangan mengenai berita ini melalui salah satu FODIMers yaitu Mentari dari SIPOSTARU XXI. Berikut adalah percakapan yang redaksi lakukan bersama dengan Mentari.

I : Interviewer N : Narasumber

I Halo, Tari, jadi gue mau tanya-tanya nih tentang berita usulan tes keperawanan nih, mau tahu tentang pendapat lu gitu, ada waktu gak nih?
N Iya, boleh kok.

I Apa sih yang lu tahu mengenai tes keperawanan?
N: Yang gue tahu sih gak banyak tapi dari artikel yang gue baca itu beritanya cukup heboh karena ada beberapa anak cewek yang terlibat prostitusi, ternyata gak mereka doang nih yang terlibat prostitusi tapi ternyata temen-temennya juga terlibat sehingga semakin terekspos lah berita keperawanan ini. Hal ini jadi semakin menunjukan kalau ternyata banyak anak di bawah umur terlibat prostitusi.

I Menurut pandangan lu kenapa sih prostitusi banyak dilakukan oleh pelajar?
N: Karena umur-umur remaja itu butuh eksistensi dan mereka berpikir kalau eksistensi itu butuh materi. Nah kenapa masuk ke prostitusi? Karena prostitusi itu gak butuh gelar, gak peduli lu pinter atau nggak sehingga ketika lu mau mencari materi dengan mudah maka kebanyakan dari mereka lari ke prostitusi.

I Apa saja sih yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?
N: Karena banyak orangtua yang gak tahu pergaulan anaknya itu seperti apa, jadi kayak kurang perhatian. Harusnya orangtua itu menjaga tali komunikasi sama anak-anaknya,  dari mulai hal kecil sampai dengan hal besar mereka harus terbuka sama orangtuanya.

ITerus faktor-faktor apa sih yang membuat para pelajar bisa terjun ke hal-hal negatif itu?
N:  Menurut gue sih,  faktornya itu berhubungan dengan pendidikannya juga sih. Gue gak   ngerti apa yang mesti ditingkatin dari pendidikan itu tapi mungkin seperti meningkatkan pendidikan moral dan sex education biar nanti pelajar-pelajar ini gak penasaran. Apalagi pada umur-umur segitu memang lagi penasaran banget. Selain pendidikan, ada dari pergaulannya juga karena pada umur segitu, moral sama iman mereka itu gak kuat jadi lebih gampang kebawa ke pergaulan yang gak sehat.

IKalau dalam konteks pendidikan, menurut lu tes keperawanan itu sesuai atau tidak untuk dilakukan?
N: Nggak, karena mereka masih anak-anak. Terus ada juga Undang-undang yang mengatakan kalau setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Nah kalau mau memperoleh pendidikan saja harus lulus tes keperawanan, itu sama saja seperti mengambil hak seseorang. Lagipula harusnya untuk memperoleh pendidikan, gak peduli dia itu perawan atau gak tapi lebih ke hal-hal lain seperti pintar, berprestasi, niat untuk belajar, dan lain-lain.

I:  Kalau usulan tes keperawanan ini beneran terjadi, efektif gak sih kalau diterapkan di dunia pendidikan?
N: Gak lah, gak efektif karena perawan atau tidaknya seorang perempuan itu bukan dinilai dari robeknya selaput dara. Selaput dara kan gak cuma gara-gara pernah berhubungan seks tapi bisa juga karena dia pernah jatuh, pernah melakukan olahraga berat.

I:  Nah kalau di luar dari konteks pendidikan, tes keperawanan itu sesuai atau tidak untuk  dilakukan pada remaja atau wanita?
N: Nggak juga, soalnya gak menjunjung HAM, merendahkan kodrat wanita, dan gak adil karena objeknya cuma cewek sedangkan cowok gak bisa diperiksa masih perjaka atau gak. Lagipula keperawanan itu bersifat personal. Baik atau tidaknya orang gak bisa dilihat dari keperawanannya.

I Melihat usulan tes keperawanan ini, lu prihatin gak sih?
N: Sebenernya gue itu bukan prihatinnya karena ada usul tes keperawanannya tapi lebih ke moral pelajarnya bahkan dari dulu gue juga sudah prihatin sama pergaulan pelajar. Jadi tes keperawanan ini kan ada juga karena memang moral pelajarnya sudah jelek, dari dulu sebenernya pergaulan bebas ini memang sudah sering terjadi namun belum terekspos. Pergaulan bebas terutama prostitusi jadi semakin terekspos akibat berita usulan tes keperawanan ini.

IAda gak nih saran untuk para pelajar di luar sana biar gak terjerumus ke hal-hal negatif?
N: Eksplore diri lu ke hal-hal yang lebih positif dan jauh dari hal-hal yang berbau seksual karena akibatnya itu lebih banyak dari kesenangan yang didapat. Akibatnya bisa saja  pertama kalau sampai lu hamil, lu harus nenteng-nenteng perut gede selama sembilan  bulan, dan kehilangan masa remaja lu. Sekalipun lu gak hamil, lu membohongi teman-  teman dan keluarga lu karena ya pergaulan lu kayak gitu.

I:  Oke, terima kasih banyak atas waktu dan pendapatnya ya, Tari
N: Iya, sama-sama


Sekian percakapan dengan Mentari yang dilakukan pada tanggal 16 September 2013 di sekre FODIM. Isi dari percakapan ini sudah disetujui oleh Mentari sebagai narasumber.

kiri: Via sebagai interviewer, kanan: Tari sebagai narasumber
 

Hot News

Perhelatan Miss World 2013




Miss World. Apa sih yang muncul di pikiran FODIMers ketika mendengar kata tersebut? Miss World adalah kontes kecantikan internasional tertua yang diadakan setiap tahun. Miss World digelar pertama kali di Inggris oleh Eric Morley pada tahun 1951 sebagai Festival Kontes Bikini. Pada saat itu, Miss World juga digelar untuk memperkenalkan pakaian renang untuk pertama kalinya.  Seiring dengan berjalannya waktu, kontes ini mengubah konsep yang awalnya hanya sebagai kontes bikin menjadi kontes yang berslogan Beauty with Purpose dengan tes tambahan yaitu tes kecerdasan dan tes kepribadian. Semua proses tersebut yang akhirnya menjadikan ajang Miss World yang kita saksikan saat ini.
Tahun ini, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Miss World ke-63 pada bulan September. Awalnya, Miss World akan diselenggarakan di Sentul Convention Center, Jakarta tetapi karena banyak kontra dari beberapa kalangan masyarakat maka pemerintah memutuskan untuk memindahkan tempat penyelenggaraan Miss World menjadi di Bali. Miss World 2013 ini berhasil memecahkan rekor jumlah kontestan terbanyak sepanjang sejarah Miss World. Jumlah kontestan yang mengikuti Miss World 2013 sebanyak 129 kontestan dari berbagai negara. Selain jumlah peserta terbanyak, jangkauan siaran pada malam final mencapai 160 negara. Jumlah jangkauan siaran ini melampaui tahun lalu yang menjangkau 120 negara.
Diadakannya Miss World 2013 di Indonesia ternyata menimbulkan banyak pro dan kontra dari berbagai pihak. Pihak yang kontra terhadap Miss World 2013 disebabkan oleh tanggapan bahwa kontes kecantikan ini tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Mereka beranggapan bahwa Miss World adalah kontes dimana para kontestannya mengenakan pakaian yang mengekspos keindahan tubuh wanita. Di sisi lain, pihak yang pro melihat bahwa penyelenggaran Miss World di Indonesia ini dapat mempromosikan budaya dan objek wisata Indonesia ke dunia internasional. Hal ini dilakukan dengan cara memperkenalkan para kontestan tentang keberagaman budaya Indonesia seperti tari-tarian, pakaian tradisional, makanan, dan sejumlah objek wisata.
Melihat banyaknya pertentangan mengenai Miss World 2013 ini, pemerintah berusaha memberikan solusi agar Miss World 2013 dapat tetap diadakan di Indonesia tanpa merugikan banyak pihak yaitu dengan mengganti pakaian yang akan dikenakan oleh kontestan Miss World menjadi pakaian daerah yang sesuai dengan norma dan budaya Indonesia. Akan tetapi, masih ada beberapa pihak yang ternyata masih menentang diadakannya Miss World 2013 di Bali dan bahkan mereka merasa kecewa karena pemerintah masih mengijinkan untuk tetap diadakannya Miss World. Pihak-pihak ini terus mendesak agar Miss World 2013 yang sedang berlangsung di Bali segera dihentikan.
*Dari berbagai sumber

Tahukah Anda?

5 Patung Paling Kontroversi di Indonesia

Patung adalah karya tiga dimensi karya manusia yang diperuntukkan secara khusus sebagai wadah apresiasi seni. Namun karya ini bisa menuai kontroversi, karena bentuknya yang tidak sesuai dengan suasana kebatinan masyarakat setempat.
Berikut 5 patung yang menimbulkan kontroversi di Indonesia:
1. Patung Obama
Setelah menjadi kontroversi, patung Obama Kecil yang terpasang di Taman Menteng, Jakarta Pusat, dipindahkan pada tahun 2010 lalu ke SD 01 Menteng. Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Fauzi Bowo, menyetujui aspirasi masyarakat untuk memindahkan "Barry Dreams Statue" di bekas sekolah Barack Obama secara permanen. 
Keberadaan patung Obama kecil di Taman Menteng menuai protes banyak kalangan karena dinilai tidak pantas mengingat Obama tidak memiliki jasa pada Indonesia. Banyak kalangan menganggap masih banyak tokoh negara ini yang lebih pantas. Patung perunggu dengan tinggi dua meter dirancang seorang seniman patung Ancol bernama Edi Chaniago. Pembangunan patung ini digagas oleh lembaga ‘Friends of Obama'.


2. Patung Gusdur
Patung kontroversial 'Mata Hati Gus Dur' karya Cipto Purnomo menuai kontroversi karena berwujud perawakan Buddha. Bedanya, kepala Sang Buddha diganti kepala Gus Dur lengkap dengan kaca mata tebalnya. Patung ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni budaya bertajuk 'Multisesigusdurisme' di Studio Mendut di Magelang. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.
Menurut Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung “Mata Hati Gus Dur” yang berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.


3. Patung Tiga Mojang
Suasana di perumahan elite Harapan Indah di Kota Bekasi sangat heroik pada bulan Juni 2010 lalu. Sekelompok massa mengiringi pembongkaran patung Tiga Mojang seharga Rp 2,5 miliar yang menjadi ikon perumahan itu. Karya seni yang terbuat dari perunggu itu dirobohkan setelah diprotes keras oleh kalangan ulama dan masyarakat setempat karena dinilai bersimbol Trinitas. Pendiriannya juga dituding tidak berizin.
Patung setinggi 19 meter berbentuk tiga perempuan berpakaian seksi karya seniman Bali, Nyoman Nuarta, itu berhasil dirobohkan. Di depan patung ada sebuah prasasti yang menyebutkan patung Tiga Mojang merupakan refleksi dari keindahan budaya Jawa Barat dan tertulis nama Nyoman Nuarta sebagai pembuatnya. Setelah 'dibuang' di Bekasi, patung pahatan seniman Nyoman Nuarta itu justru dibeli oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.


4. Patung Inul
Patung Inul Daratista, yang berada di tengah jalan dekat rumahnya, Jalur Kartika Utama, Pondok Indah, Jakarta diprotes salah satu ormas pada tahun 2007. Patung Inul setinggi 2,5 meter lengkap dengan pondasi kotak serta lampu sorot itu berwarna emas. Plakat hitam bertuliskan 'Sumbangan dari Inul Daratista' tampak menghias bungkusan patung itu. Inul menyumbangkan patung dirinya untuk menghiasi jalan yang telah dipenuhi patung lainnya. Akhirnya Patung Inul dibongkar dan diamankan Ketua RT setempat.



5. Patung Tarian Rakyat (Patung 'Bahenol' di Pekanbaru) 
Patung penari yang berada tepat di jantung kota Pekanbaru, Riau, menuai kontroversi publik. Tepat berada di perlintasan Jalan Sudirman dan jalan gajah Mada atau tepat berada di depan kantor Gubernur disebut-sebut patung ini menelan biaya Rp 4 miliar. Patung ini menampilkan dua sosok pria dan wanita yang tengah menari. Sang pria mengenakan peci berada di posisi atas. Sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh yang melentik. Melintiknya badan patung ini, membuat posisi bokongnya menjadi "bahenol". Bokong patung yang terlihat montok itu, mengarah ke Kantor Gubernur Riau. Urusan bokong "bahenol" membuat patung dinilai erotis. Belahan bokong patung yang terlihat dengan jelas bagi masyarakat yang melintas di sana, menimbulkan protes dari berbagai pihak.
Nama patung itu juga menjadi perdebatan. Semula dinamai tugu zapin, sebuah tarian khas Melayu Riau. Tapi rupanya, tugu zapin yang disebut ini pun menuai kritikan. Alasannya, tarian zapin tidaklah sama dengan bentuk patung yang menari itu. Lalu diganti tugu Titik Nol. Tapi dikritik juga karena posisinya tidak di titik nol Pekanbaru. Lantas nama tugu berubah menjadi Tarian Rakyat. 

(Sumber: http://ainuttijar.blogspot.com)

Resensi

"Chicken Soup for the Writer's Soul"
Penulis: Jack Canfield
Di dalam buku ini para penulis berbagai cerita harga sebuah impian dan kisah-kisah lainnya. Semuanya berawal dari mimpi, tekad dan kerja keras. Di dalam buku ini para penulis saling berbagai cerita yang mengharukan, menyentuh dan menyemangatkan hati. Kita akan mengetahui proses kreatif mereka mulai dari mencari ide, memusatkan seluruh perhatian dan berjuang hingga menghasilkan tulisan, menghadapi penolakan, hingga akhirnya mewujudkan impian mereka menjadi penulis buku yang diterbitkan.
Ketika membaca pengalaman yang luar biasa ini, kita juga akan merasakan gairah mereka dan akan terilhami untuk mencoba kemampuan sendiri dalam menulis. Kita akan mulai menemukan gaya menulis sendiri, mengalami saat-saat bernilai (saat menemukan sesuatu) ketika sedang menulis, memperoleh keberanian untuk terus berusaha dan akhirnya berhasil menulis cerita-cerita bagus.(Sumber: www.bukukita.com)


"To Kill a Mockingbird"
Penulis: Harper Lee

Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka menjadi pembela seorang pemuda kulit hitam. Saat Atticus Finch membela seseorang yang dianggap sampah masyarakat, kecaman pun datang dari seluruh penjuru kota. Di tengah terpaan masalah yang menimpa keluarganya, si kecil Scout belajar bahwa kehidupan tidak melulu hitam dan putih. Bahwa prasangka seringkali membutakan manusia dan bahwa keadilan tidak selalu ditegakan. (Sumber: www.bukukita.com)







"The Five People You Meet in Heaven"
Penulis: Mitch Albom
Bercerita tentang Ed, seorang mekanik di taman bermain, yang meninggal karena menyelamatkan seorang anak kecil yang hampir tertimpa kereta bermain. Tragisnya, Ed meninggal di hari ulang tahunnya yang ke-83.
Ketika "sampai" di surga, secara bergantian Ed bertemu dengan orang-orang yang secara langsung atau tidak mempunyai hubungan dengan Ed. Satu per satu mereka bercerita apa hubungan mereka dengan Ed.
Di sela-sela cerita perjalanan Ed di surga, disisipkan cerita sejak lahir dan setiap hari perayaan ulang tahunnya. Kita diajak untuk melompat-lompat dari masa lalu, ke masa sekarang kemudian kembali lagi ke masa lalu. Selain itu, ada juga percakapan teman-teman Ed setelah ia meninggal.
Buku ini mengajak kita merenung. Mengamati, merasakan kehadiran orang-orang di sekitar kita. Apa peranan mereka atau bahkan apa peranan kita terhadap mereka. Satu pertanyaan yang pasti terlintas bagi yang sudah baca buku ini , "siapa yang akan kita temui jika kita meninggal nanti?". (Sumber: f3r1na.blogspot.com)

"24 Wajah Billy"
Penulis: Daniel Keyes
Philip--penjahat kelas teri;
Kevin--otak sebuah perampokan toko obat;
April--wanita dengan satu ambisi: membunuh ayah tiri Billy;
Adalana--lesbian kesepian dan haus cinta, "memakai" tubuh Billy
dalam pemerkosaan yang menyebabkan Billy ditangkap;
David--anak lelaki 8 tahun, si "penanggung rasa nyeri";
Ragen--berbahasa Serbo-Kroasia;
dan sang Guru ....
Mereka semua akan Anda temukan dalam kisah nyata yang amat mengejutkan ini. Anda akan ditarik ke dalam pikiran lelaki muda yang tersiksa, beserta dunianya yang terpecah-belah dan menakutkan. 24 orang hidup dalam diri Billy Milligan.
Tak punya kendali atas tindakan pribadi-pribadi dalam dirinya, Billy Milligan ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena penculikan dan pemerkosaan 3 wanita di kampus Ohio State University. Namun kemudian, atas dasar alasan kegilaan, pengadilan membebaskannya.
Bagaimana pribadi terpecah seperti Billy bisa terlahir? Bagaimana dia menjalani kehidupan? Bagaimana dia keluar dari penderitaannya?

Buku ini pun pernah menjadi NOMINASI BEST TRUE CRIME CATEGORY EDGAR AWARD OLEH THE MISTERY WRITERS OF AMERICA. (Sumber: www.bukukita.com)