Susi Pudjiastuti, Perempuan Berpengaruh dalam Dunia Politik
Susi Pudjiastuti ramai diperbincangkan oleh publik di Indonesia ketika Beliau diberikan amanah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo. Selain terlihat nyentrik dan kontroversial, Beliau juga mempunyai banyak pengalaman dalam bidang maritim sehingga presiden Joko Widodo memilihnya. Susi Pudjiastuti lahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangandaran. Hal yang menarik dari Susi Pudjiastuti yaitu Beliau hanya memiliki ijazah SMP. Setelah lulus SMP, Beliau sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA. Namun, Beliau berhenti sekolah saat Beliau duduk di kelas II SMA karena Beliau lebih memilih dan telah memutuskan untuk menggeluti dunia bisnis di bidang maritim. Ijazah SMP tidak menjamin bahwa Beliau tidak akan bisa sukses dalam karirnya. Berkat usaha dan kerja kerasnya akhirnya Beliau sukses berkecimpung dalam bisnis perikanan. Sejak itu, bisnisnya berkembang dan meluas di wilayah Indonesia bahkan ke-pasar Asia dan Amerika.
"Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tetapi orang yang selalu meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah. Bagaimana cara mewujudkan impian agar sukses, kunci kesuksesannya yaitu komitmen dengan apa yang kita jalani"
"Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tetapi orang yang selalu meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah. Bagaimana cara mewujudkan impian agar sukses, kunci kesuksesannya yaitu komitmen dengan apa yang kita jalani"
Sejak Beliau menjadi Menteri kelautan dan perikanan republik Indonesia, Beliau mempunyai peran penting dalam memperbaiki dan mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Dalam setiap melaksanakan tugasnya, Beliau selalu mengutamakan kualitas hasil dari kerjanya. Meskipun Beliau perempuan, Beliau tetap gigih dan mau merubah Indonesia menjadi lebih baik terutama dalam bidang kelautan dan perikanan. Beliau menghilangkan pemikiran bahwa wanita hanya bersifat pelengkap saja, tetapi wanita juga dapat memimpin bahkan bisa bersifat dominan terhadap laki-laki. Menurut Beliau, gender bukan lagi hanya sebuah identitas melainkan lebih dari itu, yang terpenting kinerja dan hasilnya.
Berbagai kebijakan controversial telah Beliau lakukan seperti kebijakan moratorium perihal perizinan usaha tangkap ikan untuk kapal asing di perairan Indonesia. Bagi kapal asing yang melanggar dan terang-terangan mencuri ikan, maka akan dikenakan sanksi yaitu kapal pencuri ikan tersebut akan ditembak dan ditenggelamkan. Kebijakan controversial lainnya yaitu pelarangan penangkapan lobster, rajungan, dan kepiting. Kebijakan ini menimbulkan pro kontra bagi sebagian masyarakat nelayan yang hidup bergantung dari lobster, kepiting dan rajungan serta para pengusaha restoran yang menyediakan hidangan seafood yang berpotensi menurunkan pendapatan meraka. Namun, hal ini Beliau lakukan demi kepentingan untuk melindungi dan mengembangkan kekayaan alam dalam sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
Kebijakan selanjutnya yaitu pelarangan alat tangkap cantrang. Cantrang merupakan alat tangkap yang dinilai merusak sumberdaya alam dan berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat nelayan sehingga Beliau melarang alat tersebut untuk menangkap ikan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Beliau bersunggguh-sungguh dalam melakukan tugasnya dan mempunyai jiwa yang besar untuk melindungi dan memajukan maritim di Indonesia serta membantu visi misi pemerintahan Jokowi – JK untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dampak yang dirasakan dengan adanya peraturan-peraturan tersebutpun dapat terlihat dengan sudah tidak adanya pencurian-pencurian ikan oleh negara asing yang memperkaya diri mereka sendiri karena mereka takut dengan peraturan yang telah diberlakukan tersebut sehingga akhirnya nelayan di Indonesia akan menjadi sejahtera.
*est
Tidak ada komentar:
Posting Komentar