EVERY CHILD IS
OUR CHILD
Setiap negara pasti mempunyai seseorang yang berperan sebagai duta dalam
bidangnya masing-masing. Duta ini berfungsi sebagai pejabat diplomatik yang ditugaskan ke pemerintahan asing berdaulat,
atau ke sebuah organisasi internasional,
untuk bekerja sebagai pejabat mewakili
negerinya. Nah, Fodimers,
apakah tahu bahwa di Indonesia sendiri memiliki Duta Nasional untuk UNICEF?
Sebelum kita
membahas lebih lanjut tentang siapakah Duta UNICEF dari Indonesia, lebih baik
kita mengenal terlebih dahulu mengenai UNICEF itu sendiri. Fodimers, sudah
kenalkah kalian tentang UNICEF? Tahukah kalian bahwa UNICEF merupakan agensi yang didanai secara sukarela? Agensi ini bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi serta memiliki berbagai program
mengenai anak. Program
UNICEF tersebut diantaranya
mendukung bantuan teknis, penguatan kapasitas, advokasi, formulasi kebijakan
dan promosi isu-isu anak untuk membantu jutaan anak di Indonesia. UNICEF juga berperan
dalam menjaga kelangsungan hidup anak dan
perkembangan dini yang mencakup kesehatan ibu dan anak, gizi, air, sanitasi dan
perilaku hidup bersih sehat, pendidikan dan perkembangan remaja termasuk HIV
dan AIDS; kebijakan sosial, perlindungan anak dan dukungan respons darurat menekankan pengembangan pelayanan masyarakat untuk
mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Berkat banyaknya program yang dijalankan
tersebut, UNICEF pun mendapatkan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1965.
Nah, Fodimers
sekarang sudah tahu bukan mengenai UNICEF? Namun, tahukah Fodimers siapa
perwakilan Duta UNICEF dari Indonesia? Ya, siapa lagi kalau bukan Ferry Salim. Seorang
model dan ayah dari 3 orang anak (Brandon Nicholas
Salim, Brenda Nabilla, dan Raoul Sebastian) ini ditunjuk oleh UNICEF (United
Nations Children's Fund) sebagai duta nasional untuk
Indonesia pada tahun
2004. Kenapa beliau dapat terpilih? Beliau ingin memberantas kekerasan yang terjadi pada anak-anak
agar anak-anak Indonesia bisa
mendapatkan tempat perlindungan
yang layak.
Kini Ferry Salim tengah disibukan dengan
urusan imunisasi, kesehatan balita dan membantu UNICEF di berbagai kegiatan dan
tempat seperti di toko UNICEF (dibuka Desember 2005) yang menjual beraneka produk
UNICEF seperti kertas surat, amplop, alat tulis, dan boneka. Semua hasil penjualan
produk-produk ini disumbangkan untuk anak-anak Indonesia. Selain itu, pria “metroseksual
(metropolitan dan heteroseksual)” ini memiliki beberapa prestasi yang telah ia torehkan,
yaitu mendapatkan penghargaan kemanusiaan dari sebuah organisasi kemanusiaan di
Argentina pada tahun 2004. Pada tahun 2014, Ferry bersama dengan istri duta besar
Norwegia, Noord Travik, bekerja sama dengan UNICEF dan Metro TV berhasil membuat
acara 'Voice of Children' dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 1.5 miliar
rupiah yang disumbangkan bagi anak-anak korban kekerasan dan perang di Jalur
Gaza.
"Saya punya anak,
kok tega sampai begitunya. Membunuh lalu ditaruh di dalam kardus. Kita mau memerangi ini,
kita mengajak orang lain untuk mengatakan every child is our
child. Jadi, anak-anak seharusnya dilindungi dari kekerasan apapun,"
-FERRY SALIM-
Sumber:
(Maria Octavia Prisky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar