Beberapa bulan yang lalu, indonesia dikagetkan dengan berita yang sangat kontroversial yaitu tes keperawanan yang berawal dari daerah Prabumulih, Sumatera Selatan. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh pihak kepolisian yang menangkap enam siswi dan satu laki-laki terkait kasus human traficking. Setelah diselidiki lebih lanjut, laki-laki tersebut ingin menjual keenam siswi karena mereka sudah tidak perawan. Mendengar tuduhan tersebut, orangtua siswi tidak menerima pernyataan bahwa anaknya sudah tidak perawan, sehingga untuk mematahkan tuduhan tersebut orangtua dari siswi menuntut diadakannya tes keperawanan untuk semua siswi di SMA yang bersangkutan. Hal ini memicu timbulnya pemberitaan di berbagai media bahwa tes keperawanan akan dilaksanakan bagi seluruh siswi SMA di Prabumulih.
Isu yang beredar bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Disdik Kota Prabumulih, HM Rasyid. Beliau menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada alokasi dana untuk melakukan tes keperawanan di tahun 2014 dan tes keperawanan yang dilakukan hanya untuk mengantisipasi kasus yang terjadi. Beliau juga membantah telah mengusulkan tes tersebut, “Saya luruskan bahwa kami di dinas pendidikan tidak pernah mewacanakan program itu,” jelas Rasyid saat diwawancarai oleh Koran Tempo.
Berita seputar tes keperawanan itu menimbulkan banyak pro dan kontra. Beberapa pihak mendukung diadakannya tes keperawanan untuk menjaga pergaulan bebas pelajar karena banyak siswa yang masih usia dini namun sudah tidak perawan. Salah satu pihak yang mendukung adalah anggota DPRD Kendal, Jawa Tengah, Budiono yang menganggap bahwa banyak siswi di Kabupaten Kendal sudah tidak perawan. Di sisi lain, tes keperawan dinilai tidak relevan dengan dunia pendidikan dan juga merendahkan Hak Asasi Manusia.
Banyak munculnya pro dan kontra mengenai tes keperawanan ini merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, semua bergantung pada cara pandang serta nilai yang dipegang oleh seseorang. Jadi, menurut FODIMers, apakah tes keperawanan ini penting dan harus dilakukan?
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar