Minggu, 01 Februari 2015

Suara Fodimers

 Kebijakan Kenaikan Harga BBM 

        Seperti yang Fodimers ketahui, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal tersebut dikarenakan pemerintah akan melakukan penghematan anggaran negara, sehingga subsidi terhadap BBM akan dialihkan untuk program-program sosial dan pembangunan infrastruktur. Akan tetapi, melihat kondisi harga minyak dunia yang sedang turun, presiden Joko Widodo akhirnya kembali mengumumkan penurunan harga BBM.
       Berdasarkan fenomena tersebut di atas, bagaimanakah pendapat FODIMers tentang kebijakan itu? Adakah dampak yang dirasakan dari kebijakan itu sebagai mahasiswa? Serta, apakah kritik dan saran Fodimers kepada pemerintah untuk pembuatan kebijakan kedepannya? Mari kita simak jawaban dari beberapa Fodimers berikut ini.

Ivanna Risty (SIPOS XXIII)
 "Ya menurut aku sih bagus kalau diturunin harga BBM nya karena lumayan perbedaan harganya. Dampaknya sih harusnya harga bahan pangan dan transportasi turun. Tapi kenyataannya tidak ada perubahan, harga-harga masih tetap tinggi.. Jadinya kayak sia-sia dan gak ada pengaruh yang signifikan. Sebaiknya pemerintah dalam membuat kebijakan selanjutnya dipikirkan matang-matang dulu dan lebih diawasi." 




Lucy Maria (SIPOS XXII) 

"Menurut gue, kebijakan yang naik turun gitu jelas bikin bingung masyarakat. Contohnya, gue pernah liat di berita tuh soal supir angkot yang tadinya tarifnya sudah sempet naik, terus tiba-tiba dikabarin BBM turun. Nah walaupun udah turun BBM, supir angkot tetep memakai tarif harga setelah BBM naik dengan alasan bahan-bahan lainnya masih naik. Buat gue sebagai mahasiswa sih jujur jelas ada dampaknya. Tarif bus yang tadinya 12 ribu sekarang jadi 15 ribu-17 ribu. Jadi, berdampak pada uang sisihan gue yang makin dikit. Sebel gue hehhe, itu aja sih. Gue rasa nih ya, kalo cepet berubah gitu kan berarti pemerintah terkesan buru-buru ngambil keputusannya. Cobalah jangan gituu, dipertimbangkan baik-baik dulu sebelum akhirnya jadi suatu kebijakan ." 




Maria Natalie (SIPOS XXII) 

"Kebijakan menaikan harga BBM pasti memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positif nya uang yang dihasilkan dari penjualan BBM dengan harga lebih tinggi itu dapat digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana. Dan negatif nya terjadi kenaikan harga untuk barang-barang yang lain, contoh nya bahan-bahan makanan. Enggak lama ternyata pemerintah menurunkan harga BBM karena harga minyak bumi dunia juga turun. Aku setuju untuk menaikan harga BBM, karena dampak positif nya cukup berpengaruh untuk kemajuan Indonesia. Kalau dampak nya untuk aku sendiri, biaya transportasi dari rumah ke kampus atau sebaliknya menjadi lebih mahal Saran nya, buatlah kebijakan yang memiliki nilai positif lebih banyak dari nilai negatif nya, karena jika kebijakan itu memiliki nilai positif yang banyak, masyarakat juga akan setuju dengan kebijakan tersebut dan masyarakat tidak akan melakukan demonstrasi untuk menolak kebijakan pemerintah. Jadi pemerintah harus mempertimbangkan dampak kebijakan yang diambil bagi rakyat nya.

Juliana (SIPOS XXII) 

"Hmm.. Kalau dilihat dari tanggapan beberapa masyarakat, katanya presiden dulu-dulu gak pernah ada yang harga udah naik, turun, terus naik lagi. Kalau udah naik ya naik aja terus. Kalau gue sih lebih baik kemarin tuh gak usah turun harga BBMnya. Karena pengamat politik juga ada bilang, kalau BBM diturunin, sementara harga minyak dunia juga naik lagi nanti, yang ada harga BBM malah jadi naik 2x lipat. Kemarin harga BBM turun juga gak seberapa, kalau sampai naik 2x lipat buat apa ada penurunan yang hanya sekejap? Kalau naik turun seperti itu yang ada masyarakat pada demo nanti karena pemerintahan seakan plin-plan. Lebih baik harga BBM yang udah naik kemaren tetap segitu, dan kalau ada penurunan ya biarkan saja harga yang sudah naik tetap stabil begitu, nah pendapatannya kan bisa buat nutupin kenaikan yang akan datang, sehingga kenaikan BBM tidak terlalu jauh atau mencapai 2x lipat Kalau dampak untuk mahasiswa, ya harga angkot jadi naik. Kalau untuk usaha kue gue sich paling terasa di gas aja yang naik. Kedepannya, sebaiknya pemerintah sebelum mengeluarkan kebijakan juga merhatiin semua aspek terlebih dahulu, dipikirkan matang-matang sampai sampai akhirnya nanti diumumkan."  

Maria Selvia (SIPOS XXII) 

"Kalau harus naik ya biar naik, lagian emang harga minyak bukannya selalu naik turun ya... Yang perlu di atasi itu bukan naik turunnya harga minyak, tetapi oknum nakal yang gak mau turunin harga bahan baku karena mereka itu harga bahan baku dan lainnya tetap naik, ya itu tuh yang nyusahin gue. Makanan di kantin langganan gue juga naik, sebagai anak kost.. itu sesuatu banget. Akan tetapi, ya gue masih bisa makan sih, jadi gak apa-apa haha.. Ooohhh.. Semua yang pemerintahan sekarang kerjain sejauh ini sudah lebih baik sih dari pemerintah sebelumnya, jadi no comment dulu deh untuk itu."








 (ALW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar