Indonesia merupakan negara
demokrasi konstitusional. Setelah jatuhnya rezim Orde Baru
yang otoriter pada tahun 1998, berbagai perubahan
konstitusional dilakukan untuk melemahkan
kekuasaan cabang-cabang eksekutif.Dengan demikian, membuat sebuah
sistem kediktatoran baru hampir mustahil. Indonesia saat ini ditandai
oleh kedaulatan rakyat termanifestasi dalam pemilihan parlemen
dan presiden setiap lima tahun. Sejak berakhirnya Orde Baru dan
mulainya periode Reformasi, setiap pemilu di Indonesia dianggap
bebas dan adil (meskipun korupsi) dan
politik uang di mana orang membeli kekuasaan atau posisi
politik masih tetap lazim).
Ikhtisar Struktur Politik
Bagian ini membahas struktur sistem
politik di Indonesia saat ini. Topik-topik termasuk peran agama dalam pengambilan kebijakan politik dan keterangan pemisahan kekuasaan (trias politica)
yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif tersedia dalam
bagian ini. Kini, Kabinet Indonesia
Bersatu II (2009-sekarang) sedang memimpin Indonesia sampai
dengan tahun 2014 yaitu pemilihan parlemen dan presiden baru
akan diselenggarakan .
Masa Prakolonial
Sumber-sumber menunjukkan bahwa Nusantara berisikan berbagai entitas
politik sejak awal sejarah. Entitas ini berevolusi
dari pusat politik di sekitar perorangan yang kepemimpinannya
diwujudkan dalam diri seseorang yang mempunyai ketrampilan tertentu dan
kharisma dan juga menyatakan diri sebagai seseorang yang mirip Tuhan dan
mempunyai kekuatan supernatural serta didukung oleh tentara dan
rakyat yang membayar upeti kepada raja.
Masa Penjajahan
Kedatangan bangsa
Eropa yang tertarik dengan potensi menjanjikan yaitu perdagangan rempah-rempah
adalah salah satu titik balik utama
dalam sejarah kepulauan. Memiliki teknologi yang lebih
canggih dan persenjataan baru di tangan, orang Portugis dan
khususnya orang Belanda, berhasil menjadi pemegang kekuatan ekonomi
dan politik yang berpengaruh
dan mampu mendominasi kepulauan ini serta mulai
menciptakan kerangka politik dan batas-batas baru.
Orde Lama
Soekarno
Soekarno, presiden
pertama Indonesia, adalah ikon perjuangan nasionalis yang melawan para penjajah. Akan
tetapi, setelah kemerdekaan dicapai, ia memiliki tugas
berat untuk memimpinsebuah negara baru yang masih
memiliki trauma dari masa lalu dan konflik kekuatan politik
dan sosial di masa kini. Ternyata politisi generasi muda yang
tidak berpengalaman kesulitan membimbing negaranya. Keadaan itu memuncak dalam kekacauan
pada pertengahan tahun 1960.
Orde BARU Soeharto
Soeharto, presiden
kedua Indonesia, berhasil mengambil kekuasaan pada tahun 1960an di
tengah pergolakan yang ada. Pemerintah
Orde Baru memerintah Indonesia selama lebih dari tiga puluh
tahun dan pemerintahan itu ditandai oleh perkembangan ekonomi (yang
mengakibatkan pengurangan kemiskinan yang mengesankan) tetapi juga oleh
penindasan dan korupsi. Namun, ketika ekonomi domestik, dasar legitimasi kekuatan
Suharto,runtuh pada tahun 1990an, Suharto cepat kehilangan
kendali kekuasaan.
Reformasi
Setelah berada di bawah pemerintahan otoriter
selama tiga puluh tahun lebih, politik Indonesia mengalami proses pembaruan untuk memberikan kekuatan lebih banyak kekuasaan dan
politik kepada masyarakat Indonesia. Periode baru ini dikenal sebagai periode
Reformasi. Tak hanya ditandai oleh perubahan struktural seperti desentralisasi
kekuasaan ke daerah dan pembatasan kekuasaan presiden, tetapi juga
ditandai oleh kesinambungan, misalnya korupsi, kemiskinan dan pengelompokan modal di
kalangan atas.
KABINET SEKARANG
Anggota kabinet presiden Susilo
Bambang Yudhoyono yang dinamai Kabinet Indonesia Bersatu II diresmikan pada
tanggal 22 Oktober 2009 dan akan memerintah sampai tahun 2014
yaitu saat pemilu baru akan diadakan. Presiden Yudhoyono tidak
akan di izinkan untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden baru pada
tahun 2014 karena konstitusi membatas kepresidenan sampai dua
kali masa jabatan yaitu masing-masing lima tahun. (HAN)
*Dari berbagai sumber
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar