Menurut
survey sebanyak 60% pemilih pemula tidak mendapatkan sosialisasi mengenai
pemilu sehingga banyak yang tidak mengetahui tata cara memilih saat pemilu
maupun profil caleg yang akan ikut serta dalam pemilu nanti. Nah, gimana nih pendapat
FODIMers mengenai hal ini?
Elizabeth Patricia (SIPOS XXII)
“Hmm gue
setuju soal ini, dengan sosialisasi yang kurang, itu jadi ngebuat banyak orang
yang sebagai pemula bingung dalam cara memilih dan yg parahnya gatau
siapa yang mau dipilih buat jadi legis yang ujung-ujungnya bisa aja banyak
suara yang ga sah karena salah cara ya mungkin
atau malah jadi banyak suara untuk partai atau legis yg salah atau ga
bener, jadi ga sah suaranya.”
Reza Haditya Pratama (SIPOS XXII)
“Kalo menurut
gua, survey tersebut ada benernya juga. Jujur gua juga belom tau tentang
mekanisme pemilu 9 April besok dan profil yang mau dipilih juga ga begitu paham
juga makanya orang-orang kayanya nanti
pas pemilihan presiden baru banyak yang ikutan milih. Soalnya iklan-iklan
partai gitu biasanya lebih banyak tentang ketua umum atau capresnya gitu bukan
calegnya, jadi kita ga banyak yang tau tentang profil calegnya. "
Juliana Nana (SIPOS XXII)
“Hmm.. Menurut gue, harus
dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dapat dilakukan melalui kecamatan
atau kelurahan dengan menggerakan kepala RT atau RW nya
kepada masyarakat atau dapat juga melalui televisi yg ditayangkan
berulang-ulang, tidak hanya sekali supaya masyarakat lebih mengerti lagi tata
cara memilih dalam pemilu.”
Ferry Kurniawan (SIPOS XXII)
“Kalo menurut
gw emang pemilu kali ini sosialisasinya minim banget. Gw sebagai salah satu
calon pemilih baru ngerasain banget kalo info sosialisasi dari KPU bener-bener
minim, bahkan bisa dibilang gw belum pernah dapet info jelasnya. Bahkan sampe saat ini, gw masih belum tau
mau pilih siapa soalnya gw belum tau program kerja masing-masing partai biarpun
mereka cukup sering kampanye di jalan-jalan.”
Luna Yovanda (SIPOS XXII)
“Kalo menurut
pendapat gue sih, pemerintah harus lebih gencar dalam memberitahu cara-cara
untuk memilih dalam pemilu lewat media-media kayak tv, radio, surat kabar,
poster, dan sebagainya, misalnya biar orang-orang bakal lebih mengerti tata
cara dalam pemilu. Terus kalo soal profil caleg yangg ga diketahui, hal itu
mungkin karena kampanye yang belum merata di berbagai daerahsehingga kadang
satu caleg cuma diketahui oleh wilayahnya. Bisa juga karena sebelumnya mereka
belum punya program kerja/prestasi yang bener-bener diketahui oleh masyarakat
sehingga nama mereka masih asing bagi masyarakat.” (REV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar