Selasa, 08 April 2014

Suara FODIMers

Menurut survey sebanyak 60% pemilih pemula tidak mendapatkan sosialisasi mengenai pemilu sehingga banyak yang tidak mengetahui tata cara memilih saat pemilu maupun profil caleg yang akan ikut serta dalam pemilu nanti. Nah, gimana nih pendapat FODIMers mengenai hal ini?
Elizabeth Patricia (SIPOS XXII)


“Hmm gue setuju soal ini, dengan sosialisasi yang kurang, itu jadi ngebuat banyak orang yang sebagai pemula bingung dalam cara memilih dan yg parahnya gatau siapa yang mau dipilih buat jadi legis yang ujung-ujungnya bisa aja banyak suara yang ga sah karena salah cara ya mungkin  atau malah jadi banyak suara untuk partai atau legis yg salah atau ga bener, jadi ga sah suaranya.”


Reza Haditya Pratama (SIPOS XXII)


“Kalo menurut gua, survey tersebut ada benernya juga. Jujur gua juga belom tau tentang mekanisme pemilu 9 April besok dan profil yang mau dipilih juga ga begitu paham juga makanya orang-orang kayanya nanti pas pemilihan presiden baru banyak yang ikutan milih. Soalnya iklan-iklan partai gitu biasanya lebih banyak tentang ketua umum atau capresnya gitu bukan calegnya, jadi kita ga banyak yang tau tentang profil calegnya. "




Juliana Nana (SIPOS XXII)
 “Hmm.. Menurut gue, harus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dapat dilakukan melalui kecamatan atau kelurahan dengan menggerakan kepala RT atau RW nya kepada masyarakat atau dapat juga melalui televisi yg ditayangkan berulang-ulang, tidak hanya sekali supaya masyarakat lebih mengerti lagi tata cara memilih dalam pemilu.”




Ferry Kurniawan (SIPOS XXII)
“Kalo menurut gw emang pemilu kali ini sosialisasinya minim banget. Gw sebagai salah satu calon pemilih baru ngerasain banget kalo info sosialisasi dari KPU bener-bener minim, bahkan bisa dibilang gw belum pernah dapet info jelasnya. Bahkan sampe saat ini, gw masih belum tau mau pilih siapa soalnya gw belum tau program kerja masing-masing partai biarpun mereka cukup sering kampanye di jalan-jalan.”



Luna Yovanda (SIPOS XXII)
“Kalo menurut pendapat gue sih, pemerintah harus lebih gencar dalam memberitahu cara-cara untuk memilih dalam pemilu lewat media-media kayak tv, radio, surat kabar, poster, dan sebagainya, misalnya biar orang-orang bakal lebih mengerti tata cara dalam pemilu. Terus kalo soal profil caleg yangg ga diketahui, hal itu mungkin karena kampanye yang belum merata di berbagai daerahsehingga kadang satu caleg cuma diketahui oleh wilayahnya. Bisa juga karena sebelumnya mereka belum punya program kerja/prestasi yang bener-bener diketahui oleh masyarakat sehingga nama mereka masih asing bagi masyarakat.” (REV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar