Kisah Mahasiswi Universitas Negeri Semarang yang lulus dengan IPK Cum laude menjadi perbincangan hangat dikalangan publik. Bahwasannya, mahasiswi berprestasi tersebut bukanlah berasal dari keluarga dari kalangan mampu. Ayahnya, Mugiyono hanya seorang penarik becak, dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Mahasiswi tersebut bernama Raeni (21), seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi yang berhasil menjadi lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96.
Ayah Pensiun Dini Demi Membeli Laptop
Berkesempatan Melanjutkan S2 Ekonomi Ke Inggris
Pada hari wisuda tiba Raeni tanpa minder menumpang becak yang digenjot oleh ayahnya untuk menuju tempat wisudanya. Raut wajah gembira dan bangga terpampang diwajah ayahnya atas gelar yang akan disandang oleh Raeni. Kepada media masa Raeni mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan kuliah S2 Akuntansi di Inggris. Mendengar keinginan mahasiswi berprestasi ini akhirnya Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, memberikan dukungannya lewat program Beasiswa Presiden. Kabar gembira itu disampaikan langsung oleh SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono saat bertemu dengan Raeni dan sang ayah pada tanggal 13 Juni 2013 di Bandara Halim Perdanakusuma. Semua usaha keras Raeni dilakukannya karena ia ingin mengubah nasib keluarganya. Sang ayah hanya tukang becak dengan penghasilan Rp 10-50 ribu perhari dan kala malam menjadi penjaga sekolah dengan bayaran Rp 450 ribu/bulan. Raeni percaya hanya dengan pendidikan dia bisa mengubah hidupnya dan keluarganya.
Kisah Raeni telah memberikan arti kepada kita semua bahwa pendidikan dapat menjadi alat untuk memotong mata rantai kemiskinan. Hal penting lainnya bahwa kondisi keluarga yang berkekurangan tidak selalu menjadi kendala seseorang untuk meraih prestasi. Melalui tekad, doa dan kerja keras siapapun bisa mengejar cita-citanya loh FODIMers! Semoga kisah inspiratif ini dapat menjadi motivasi FODIMers dalam berprestasi :). (VDG)
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar