Sabtu, 01 Juni 2013

Tahukah Anda: R.A. Kartini

21 April merupakan hari yang sangat penting bagi perempuan Indonesia. Di hari itu perempuan Indonesia memperingati Hari Kartini. Hari Kartini dianggap sebagai simbol perjuangan kaum perempuan atas hak-hak asasinya di bumi Indonesia melawan ketidakadilan patriarki dan berbagai diskriminasi modern. Perjuangan hak-hak perempuan ini kemudian dikenal dengan istilah emansipasi.

Hari Kartini sendiri ditetapkan mengikuti tanggal kelahiran Kartini, 21 April 1879. Presiden RI pertama Ir. Soekarno mengesahkannya pada 2 Mei 1964. Namun, banyak orang yang menyangsikan peran sesungguhnya R.A Kartini bagi kaum perempuan Indonesia pada masa itu. Bahkan ada yang sempat meragukan proses pemilihan R.A. Kartini sebagai Pahlawan Nasional.

Namun, Tahukah Anda:

1. Nama Panggilan R.A. Kartini
Nama asli Kartini adalah Raden Adjeng Kartini. Namun ia lebih suka dipanggil "Kartini" dibandingkan dengan “Raden Ayu”. Awalnya Raden Ayu adalah panggilan dari ayahnya kepada Kartini. Sejak pertama dipanggil dengan Raden Ayu, Kartini sudah merasa tidak nyaman dengan panggilan tersebut. Ia menganggap nama Raden Ayu bukanlah sesuatu yang pantas dibanggakan sehingga ia memilih untuk dipanggil sebagai “Kartini”.

2. Nama Jalan di Belanda
Nama Kartini juga dijadikan sebagai nama jalan di beberapa jalan protokol di Belanda, seperti di Amsterdam, Utrecth, Veerlo, dan Harleem.


3. Habis Gelap Terbitlah Terang
Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" dianggap merupakan karya fenomenal dari R.A. Kartini. Namun, R.A. Kartini tidak pernah menulis buku tersebut secara langsung. Buku tersebut disusun oleh J.H. Abendanonmenamai. Buku itu sebenarnya merupakan kumpulan surat R.A. Kartini kepada temannya yang kemudian dikumpulkan oleh J.H. Abendanonmenamai. Buku itu diberi judul "Door Duisternis tot Licht" yang berarti Habis Gelap Terbitlah Terang.

4. Kontroversi Buku R.A. Kartini
Sekalipun ia adalah tokoh Pahlawan Nasional, hal itu tidak membuat R.A. Kartini sepi dari kontroversi. Banyak kalangan sejarawan yang meragukan keabsahan buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka juga meragukan tentang jasa-jasa Kartini sehingga layak menjadi Pahlawan Nasional. Ada pula yang meragukan originalitas buku tersebut, karena tidak pernah ada orang lain yang melihat naskah asli surat-surat R.A. Kartini selain J.H Abendonamenamai.

5. Meninggal Setelah Melahirkan
Kartini melahirkan anak pertamanya pada 13 September 1904, namun meninggal dunia tidak lama kemudian pada 17 September 1904. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.

6. Plat Nomor Polisi K
Plat Nomor Polisi untuk kendaraan bermotor di kota Jepara, Rembang, dan sekitarnya menggunakan huruf pengenal “K”, sesuai dengan kota kelahiran dan kematiannya.

(DAM)

Kami menantikan Kritik dan Saran Anda! Silahkan isi kuesioner kami disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar