Sabtu, 01 Juni 2013
GAUDEAMUS Juni-Juli 2013
DAFTAR ISI
Tanah Air
Darurat Ujian Nasional
Taktik Mencontek
Suara FODIMers
Kekerasan dalam Dunia Pendidikan
Saya Ingin Tidak Lupa
Mancanegara
Umat Menyambut Pemimpin Baru
FODIM Zone
Pemilihan Ketua Umum FODIM 2013/2014
KPM-FDB
Kunjungan Ilmiah
Tahukah Anda
R.A. Kartini
Tips
Menjaga Tekanan Angin Ban Sepeda Motor
Hot Spot
Nyaman Mengerjakan Tugas
Resensi
Teka-teki Silang
Mata dan Lensa
Bersuara di Antara yang Bersepeda
Kami menantikan Kritik dan Saran Anda! Silahkan klik disini untuk mengisi form Kuesioner Umpan Balik.
Labels:
cover,
fodim zone,
gaudeamus,
hot spot,
life around,
mancanegara,
mata dan lensa,
mpok dim,
opini,
resensi,
suara fodimers,
tahukah anda,
tanah air,
teka-teki silang,
tips
Darurat Ujian Nasional
Siswa SMAN 108, Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengerjakan soal Ujian Nasional paket Bahasa Indonesia, Senin (15/4) (Kompas.com) |
Ujian Nasional tingkat SMA/MA tahun ini dapat dikatakan sebagai Ujian Nasional paling berantakan. Selain masih banyaknya ditemukan bentuk kecurangan yang dilakukan siswa, guru, dan pengawas, UN kali ini pun menuai kritik tidak hanya dari masyarakat umum, bahkan menuai kritik dari peserta ujian itu sendiri.
Karut marut dimulai ketika Mendikbud, Muhammad Nuh, mengumumkan bahwa Ujian Nasional di 11 provinsi Indonesia Tengah, Minggu (14/4). 1,1 juta siswa terpaksa menerima nasib ujian ditunda Kamis (18/4). Hal ini disebabkan karena PT. Ghalia Indonesia Printing, satu dari enam pemenang tender pencetakan soal UN 2013 tidak mampu mencetak seluruh naskah tepat waktu. Mendikbud memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegagalan ini, dan berjanji akan mengevaluasi peristiwa ini, dengan memberikan sanksi kepada pihak percetakan. Akan tetapi, pihak percetakan juga tidak ingin dianggap kambing hitam. Mereka mengatakan, naskah soal baru diterima 25 hari sebelum UN, sedangkan percetakan membutuhkan waktu 60 hari mencetak 106.575.200 eksemplar naskah (Kompas, 16/4).
Di daerah yang ujiannya berjalan sesuai jadwal, berbagai persoalan muncul. Kekurangan soal terjadi di Padang, Batam, dan Merauke, sehingga soal terpaksa difotokopi. Padahal, fotokopi memberikan celah kebocoran soal. Ada lagi kesalahan kirim paket soal dari paket mata pelajaran hingga naskah soal SMA, SMK, dan MA yang saling tertukar. Ada pula, paket soal mata pelajaran lain terselip di dalam paket soal yang seharusnya diujikan seperti di Merauke dan Tuban. Di Lamongan, soal terlambat tiba hingga ujian dimulai pada siang hari.
Banyak siswa mengeluhkan kualitas kertas yang buruk, seperti lembar jawaban yang terlalu tipis, sehingga mudah robek. Ro-beknya kertas membuat peserta terpaksa mengerjakan di lembar baru, membulati ulang nama dan jawaban akan mengurangi waktu mengerjakan ujian. Selain itu, ada yang mengeluhkan tinta lembar jawaban memudar saat dihapus.
Kekacauan UN juga membuat guru dan pengawas kesulitan. Mereka yang mengalami ketidakpastian kapan tibanya soal UN terpaksa harus bolak-balik ke ibu kota kabupaten demi mengambil soal, pun jika kepastian telah diterima. Ternyata, hingga Kamis (18/4) paket soal belum diterima di Sumut dan NTT. Ujian ditunda lagi hingga Senin (22/4), bersamaan dengan UN SMP. Di Sulawesi sendiri, masih ada beberapa sekolah yang mengalami kekurangan soal, sehingga terpaksa dikirim ulang Rabu (17/4) malam atau difotokopi.
Kekacauan yang serius ini menimbulkan berbagai kritik dari masyarakat. Muhammad Nuh menyatakan bertanggungjawab atas kegagalan ini, dan bahkan siap mundur bila terlibat korupsi (Kompas, 18/4). Padahal, biaya yang digelontorkan untuk menyelenggarakan UN tahun ini tidak dapat dibilang sedikit, mencapai Rp 600 miliar. Citizen lawsuit atas kebijakan UN telah dikabulkan PN Jakarta Pusat pada 21 Mei 2007, dan diperkuat dengan ditolaknya banding (6 Des 2007) dan kasasi (14 Sep 2009) yang diajukan pemerintah. PN Jakarta Pusat telah memanggil pemerintah atas tidak dipenuhinya citizen lawsuit tiga kali, namun tidak ditanggapi.
Ada pula yang menang-gapi sinis UN. Ujian kelulusan memberikan dampak negatif, mulai dari kesenjangan prestasi akademis, ancaman putus sekolah, diabaikannya mata pelajaran yang tidak diujikan, disorientasi pendidikan menjadi sekedar berlatih soal, depresi yang berujung pada bunuh diri (termasuk pada UN tahun ini), hingga berbagai modus kecu-rangan (Kompas 20/4).
Berbagai bahasan hangat muncul setelah UN selesai. Kalkulasi Kemdikbud, dana UN 2013 sebesar Rp 543,33 miliar untuk 14 juta siswa, atau Rp 39.000/murid. Kemkeu memblokir anggaran karena tidak sesuai keppres dan me-minta direvisi. Namun, hasil revisi malah mengubah anggaran sebesar Rp 644,27 miliar untuk 12,2 juta siswa, atau Rp 59.000 per murid, sehingga anggaran diblokir kedua kalinya (Kompas, 20/4). Wapres Boediono menyarankan desentralisasi pencetakan soal seperti pelak-sanaan UN sebelumnya. BPK dan BIN turut mengaudit dan menginvestigasi UN tahun ini.
Keabsahan UN diragukan. Penundaan UN mempengaruhi fisik dan psikis siswa, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan siswa mengerjakan saat UN susulan dikerjakan. Namun, Muhammad Nuh menegaskan, tidak ada toleransi. Siswa yang mengikuti UN pada Kamis tetap diperlakukan sama. Mendikbud juga mengumumkan bahwa hasil UN 2013 tetap jadi syarat masuk Perguruan Tinggi Negeri, sekalipun menuai kecaman.
Berbagai kerusuhan UN secara tidak langsung mem-pengaruhi hasil UN tahun ini. Hasil UN diumumkan Jumat (24/5) lalu. 99,48% siswa SMA sederajat dinyatakan lulus, turun tipis dari tahun lalu (99,50%). Walaupun tingkat kelulusan hanya turun tipis, namun nilai rata-rata UN kali ini anjlok dari 7,7 pada tahun 2012, menjadi 6,35 pada tahun ini. Tercatat, Propinsi DKI Jakarta memiliki tingkat kelulusan tertinggi, sedangkan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam terendah. (KEV)
*Dari berbagai sumber
Kekerasan dalam Dunia Pendidikan
Kekerasan dalam dunia pendidikan menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Salah satunya mengenai kedisiplinan. Banyak pengajar yang tidak mampu membedakan antara berperilaku “tegas” dengan “keras”, sehingga tidak merasa malu untuk melakukan kekerasan dengan dalih untuk melatih kedisiplinan.
Kekerasan yang dilakukan pengajar kepada siswanya, seperti melempar benda ke arah kepala siswa, dijemur di lapangan, dipukuli menggunakan benda tumpul, bahkan mengalami pelecehan seksual. Tidak hanya kekerasan fisik, banyak juga siswa yang mengalami kekerasan verbal dalam bentuk bentakan, ancaman, atau caci-maki yang tak sepantasnya diucapkan di depan kelas.
Kekerasan dalam dunia pendidikan bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba. Sebagai contoh, Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK). Kegiatan ini mulanya bertujuan untuk menyambut, sekaligus memberikan pembekalan materi dan pengenalan lingkungan sekolah atau kampus kepada siswa dan maba. Ironisnya, dalam pelaksanaannya kegiatan semacam ini mengalami pe-nyimpangan. MOS dan OSPEK seringkali dijadikan ajang senioritas untuk menunjukkan kekuasaan kepada juniornya yang berujung pada tindakan kekerasan. Senior seringkali berdalih, senioritas ini hanya sekedar menjahili junior dan “balas dendam” atas perlakukan senior terdahulu. Tak jarang, kita mendengar korban tewas akibat penyiksaan yang berlebihan dan tidak manusiawi.
Padahal, tradisi ini sungguh memberikan dampak yang fatal. Tertanamnya nilai-nilai kekerasan dari setiap lini pendidikan, secara tidak sadar akhirnya menjelma menjadi bom waktu yang siap meledak. Kita dapat melihat, berbagai media massa meliput pelecehan fisik, bahkan seksual yang dilakukan pengajar terhadap sejumlah siswanya, dilanjutkan dengan tawuran dan konflik horizontal yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Nyawa generasi penerus bangsa melayang begitu mudahnya.
Tak jarang pula, pemberitaan kasus-kasus perkelahian yang melibatkan pelajar. Mulai dari pengeroyokan siswa di ruang kelas, perkelahian antar geng siswi, hingga perkelahian dua siswi yang tidak hanya disaksikan ramai-ramai namun juga diwasiti oleh guru mereka sendiri. Kekerasan tersebut direkam dan bahkan disebarluaskan melalui media sosial. Pendidikan seharusnya identik dengan pengajaran yang berfokus pada melahirkan generasi muda yang berkarakter. Hal ini sungguh memprihatinkan. Melihat dari sejumlah kasus tersebut, timbul pertanyaan: Ada apa dengan dunia pendidikan Indonesia?
Kekerasan yang dilakukan pengajar kepada siswanya, seperti melempar benda ke arah kepala siswa, dijemur di lapangan, dipukuli menggunakan benda tumpul, bahkan mengalami pelecehan seksual. Tidak hanya kekerasan fisik, banyak juga siswa yang mengalami kekerasan verbal dalam bentuk bentakan, ancaman, atau caci-maki yang tak sepantasnya diucapkan di depan kelas.
Kekerasan dalam dunia pendidikan bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba. Sebagai contoh, Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK). Kegiatan ini mulanya bertujuan untuk menyambut, sekaligus memberikan pembekalan materi dan pengenalan lingkungan sekolah atau kampus kepada siswa dan maba. Ironisnya, dalam pelaksanaannya kegiatan semacam ini mengalami pe-nyimpangan. MOS dan OSPEK seringkali dijadikan ajang senioritas untuk menunjukkan kekuasaan kepada juniornya yang berujung pada tindakan kekerasan. Senior seringkali berdalih, senioritas ini hanya sekedar menjahili junior dan “balas dendam” atas perlakukan senior terdahulu. Tak jarang, kita mendengar korban tewas akibat penyiksaan yang berlebihan dan tidak manusiawi.
Padahal, tradisi ini sungguh memberikan dampak yang fatal. Tertanamnya nilai-nilai kekerasan dari setiap lini pendidikan, secara tidak sadar akhirnya menjelma menjadi bom waktu yang siap meledak. Kita dapat melihat, berbagai media massa meliput pelecehan fisik, bahkan seksual yang dilakukan pengajar terhadap sejumlah siswanya, dilanjutkan dengan tawuran dan konflik horizontal yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Nyawa generasi penerus bangsa melayang begitu mudahnya.
Tak jarang pula, pemberitaan kasus-kasus perkelahian yang melibatkan pelajar. Mulai dari pengeroyokan siswa di ruang kelas, perkelahian antar geng siswi, hingga perkelahian dua siswi yang tidak hanya disaksikan ramai-ramai namun juga diwasiti oleh guru mereka sendiri. Kekerasan tersebut direkam dan bahkan disebarluaskan melalui media sosial. Pendidikan seharusnya identik dengan pengajaran yang berfokus pada melahirkan generasi muda yang berkarakter. Hal ini sungguh memprihatinkan. Melihat dari sejumlah kasus tersebut, timbul pertanyaan: Ada apa dengan dunia pendidikan Indonesia?
MORGAN DANOEATMADJA
Ketua Umum FODIM 2012/2013
Taktik Menyontek
Kunci jawaban UN untuk mata pelajaran Geografi
yang diperoleh siswa sebelum ujian dimulai.
(ninokeyiz.wordpress.com)
|
Cara menyontek yang dulu dilakukan adalah berkomunikasi dengan gerakan tubuh di dalam ruang ujian. Gerakan mereka terkadang sangat tersirat dan muncul dari kesepakatan konsensus sebelum ujian dimulai. Misalnya, memainkan rambut, memutar-mutar pensil, batuk, hingga gestur tangan ketika membalik soal. Semua terlihat begitu suci di depan pengawas, namun sesungguhnya memberikan sandi yang hanya dipahami peserta ujian.
Belakangan muncullah orang-orang yang menawarkan soal ujian yang bocor kepada peserta. Tidak jarang, yang membocorkan adalah oknum guru, joki ujian, hingga pihak Dinas Pendidikan. Soal ini ditawarkan hingga berjuta-juta rupiah. Kekurangannya, peserta masih perlu mencari jawaban sendiri. Belakangan, pihak pembocor ikut mengisi jawaban mengacu kepada buku teks yang mereka miliki, lalu membocorkan kunci jawaban melalui pesan singkat.
Semakin ketatnya pen-jagaan soal membuat banyak dari mereka tidak mampu memperoleh soal dengan mudah. Terkadang, soal baru bisa diperoleh pada pagi menjelang ujian, mempersempit waktu pembocor mengerjakan. Pengerjaan yang terburu-buru membuat “jawaban” salah.
Target para pembocor soal kemudian berganti. Mereka kini tidak lagi mengejar soal, tetapi kunci jawaban Ujian Nasional. Kunci jawaban ini rupanya diperoleh melalui oknum yang berkaitan langsung dengan Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan setempat. Kunci jawaban tidak melulu dibeli siswa, namun didapat dari pihak sekolah. Banyak sekolah membeli, atau malah secara cuma-cuma mendapat kunci jawaban untuk disebarkan. Tujuannya, agar kelulusan dapat dicapai setinggi mungkin, dan secara tidak langsung akan mendongkrak kualitas sekolah atau daerah dimana ujian berlangsung.
Komunitas Air Mata Guru pernah menemukan kasus dimana di sebuah sekolah, contekan diberikan kepada siswa satu per satu di dalam ruang ujian dengan cara diselipkan dalam soal atau kertas buram. Ada pula, contekan yang diberikan dalam potongan kertas yang diberikan 30 menit sebelum ujian, dan pengawas diminta tidak menindak siswa yang menggunakan contekan. Lebih parahnya, contekan itu justru dibacakan oleh guru atau pengawas kepada peserta ujian.
Trik Kemdiknas untuk menjadikan 20 paket soal yang diberi barcode terbukti tidak efektif. Kunci jawaban yang diberikan kepada siswa terdiri dari 20 paket juga disertai rangkaian huruf pertama dari soal nomor tertentu sebagai identifikasi.
Semua kebobrokan ini jelas menunjukkan, tradisi contek-menyontek tidak lagi dilakukan diam-diam, tetapi seolah-olah sistematis, disengaja, dan tersusun rapi. Keluar ruang ujian, siswa, guru, dan pengawas pun diwajibkan tutup mulut bahkan diajarkan untuk berbohong kepada orangtua siswa. Tradisi menyontek inilah yang turut mendorong banyak pihak meminta Kemdiknas menghentikan UN, karena UN seolah-olah menjadi formalitas dan sekedar adu kreatif menyontek, tanpa menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan. Menyontek dikhawatirkan mengajarkan ketidakjujuran yang menjadi bibit perilaku korupsi di masa depan, saat mereka yang di ruang ujian menjadi pemimpin negara. (KEV)
Umat Menyambut Pemimpin Baru
Umat Katolik menyambut bahagia Hari Raya Paskah 2013 dengan terpilihnya pemimpin baru, yaitu Paus Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI yang meng-undurkan diri karena faktor usia dan kesehatan.
Paus Fransiskus I yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina ini lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, pada tanggal 17 Desember 1936. Beliau menentukan sendiri nama Fransiskus pasca terpilih menjadi Paus. John Allen, seorang pakar soal Vatikan mengatakan nama Fransiskus merupakan lambang untuk kemiskinan, kerendah-hatian, kesederhanaan, dan pem-bangunan kembali Gereja Katolik.
Paus yang mencetak sejarah sebagai Paus asal Amerika Latin dan ber-Ordo Jesuit pertama ini, dikenal berpengetahuan luas. Gelar sarjana teknik kimia yang diperolehnya belum cukup mem-buatnya puas. Ketika berusia 21 tahun, ia memilih masuk Seminari Villa Devoto untuk mendapat gelar sarjana teologi. Kemudian, beliau meraih gelar sarjana filosofi di Seminari Tinggi Santo Yosef San Miguel, dan ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada 13 Desember 1969. Pada 1980 hingga 1986, beliau menjadi rektor Fakultas Filosofi dan Teologi San Miguel sekaligus Pastor Paroki St. Yosef di Keuskupan San Miguel. Tahun 1986, beliau dikirim ke Jerman dan meraih gelar doktoralnya disana.
Tidak hanya meraih banyak gelar, Paus yang meru-pakan anak pertama dari lima bersaudara ini juga sempat menjadi pengajar literatur dan psikologi di Kolese Immaculata di Santa Fe dan Universitas El Salvador, Buenos Aires.
Bergoglio mulai dikenal sebagai uskup sejak ditahbiskan pada tanggal 27 Juni 1992 di Katedral Buenos Aires. Beliau kembali diberi kehormatan menggantikan Kardinal Antonio Quarracino di Buenos Aires, pada tanggal 28 Februari 1998. Selama menjadi kardinal, beliau dikenal sebagai sosok yang konservatif, rendah hati, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial.Kerendahan hatinya tampak dari gaya hidup beliau yang tetap sederhana dan menolak keistimewaan yang diberikan selama menjabat menjadi Kardinal.
Beliau diketahui memilih tinggal di suatu apartemen kecil daripada mendiami kediaman resmi Uskup, serta lebih memilih mengendarai bus daripada mobil limosin yang sudah disiapkan.
Sebelumnya, Bergoglio bersama Paus Benedictus XVI, sudah menjadi kandidat Paus baru setelah meninggalnya Paus Yohanes Paulus II. Kemudian, beliau ditunjuk sebagai Presiden Konferensi Para Uskup Argentina untuk masa jabatan 8 November 2005 hingga 2011. Proses panjang pelayanan dan pengabdian Bergoglio terus berjalan hingga ia terpilih menjadi Paus Gereja Katolik pada konklaf, 13 Maret 2013 di Roma.(IVO)
Paus Fransiskus I yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina ini lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, pada tanggal 17 Desember 1936. Beliau menentukan sendiri nama Fransiskus pasca terpilih menjadi Paus. John Allen, seorang pakar soal Vatikan mengatakan nama Fransiskus merupakan lambang untuk kemiskinan, kerendah-hatian, kesederhanaan, dan pem-bangunan kembali Gereja Katolik.
Paus yang mencetak sejarah sebagai Paus asal Amerika Latin dan ber-Ordo Jesuit pertama ini, dikenal berpengetahuan luas. Gelar sarjana teknik kimia yang diperolehnya belum cukup mem-buatnya puas. Ketika berusia 21 tahun, ia memilih masuk Seminari Villa Devoto untuk mendapat gelar sarjana teologi. Kemudian, beliau meraih gelar sarjana filosofi di Seminari Tinggi Santo Yosef San Miguel, dan ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada 13 Desember 1969. Pada 1980 hingga 1986, beliau menjadi rektor Fakultas Filosofi dan Teologi San Miguel sekaligus Pastor Paroki St. Yosef di Keuskupan San Miguel. Tahun 1986, beliau dikirim ke Jerman dan meraih gelar doktoralnya disana.
Tidak hanya meraih banyak gelar, Paus yang meru-pakan anak pertama dari lima bersaudara ini juga sempat menjadi pengajar literatur dan psikologi di Kolese Immaculata di Santa Fe dan Universitas El Salvador, Buenos Aires.
Bergoglio mulai dikenal sebagai uskup sejak ditahbiskan pada tanggal 27 Juni 1992 di Katedral Buenos Aires. Beliau kembali diberi kehormatan menggantikan Kardinal Antonio Quarracino di Buenos Aires, pada tanggal 28 Februari 1998. Selama menjadi kardinal, beliau dikenal sebagai sosok yang konservatif, rendah hati, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial.Kerendahan hatinya tampak dari gaya hidup beliau yang tetap sederhana dan menolak keistimewaan yang diberikan selama menjabat menjadi Kardinal.
Beliau diketahui memilih tinggal di suatu apartemen kecil daripada mendiami kediaman resmi Uskup, serta lebih memilih mengendarai bus daripada mobil limosin yang sudah disiapkan.
Sebelumnya, Bergoglio bersama Paus Benedictus XVI, sudah menjadi kandidat Paus baru setelah meninggalnya Paus Yohanes Paulus II. Kemudian, beliau ditunjuk sebagai Presiden Konferensi Para Uskup Argentina untuk masa jabatan 8 November 2005 hingga 2011. Proses panjang pelayanan dan pengabdian Bergoglio terus berjalan hingga ia terpilih menjadi Paus Gereja Katolik pada konklaf, 13 Maret 2013 di Roma.(IVO)
Saya Ingin Tidak Lupa
Lima belas tahun sudah perjuangan
para pejuang kita memperjuangkan reformasi Indonesia dari rezim Orde Baru.
Peristiwa dimulai dari penembakan atas mahasiswa Trisakti, 12 Mei 1998 yang menewaskan 4 "Pahlawan Reformasi" dan disertai berbagai kerusuhan dan sentimen anti-Tionghoa, dan berujung mundurnya Soeharto pada 20 Mei 1998. Perjuangan di kala itu belum usai, karena mahasiswa menginginkan turunnya BJ Habibie karena ketidakpercayaan mahasiswa akan hasil Pemilu 1997.
Kursi kepresidenan berpindah tiga kali pasca-reformasi, namun perjuangan atas kasus 1998 hanya jalan di tempat. Penghilangan paksa aktivis, kasus 26 Juli, penembakan Trisakti dengan peluru tajam, kasus Semanggi I dan II, penjarahan yang disertai konflik horizontal dengan komunitas Tionghoa, boleh kita sebut mana yang sudah selesai? Belum sama sekali! Yang paling mengecewakan, hanya 3 dari 10 fraksi parpol DPR dalam tim khususnya yang menyatakan kasus Trisakti-Semanggi adalah pelanggaran HAM berat. Padahal, banyak saksi mata keberingasan ABRI dan Polri dalam aksinya masa itu. Ada yang mencium bahwa ABRI memang merencanakan penembakan itu. Ada yang bilang, ini ulah segelintir pihak yang ingin menggulingkan Soeharto, agar ia bisa menduduki posisi RI 1.
Di
era 2013 ini, banyak
media massa melupakan kasus ini. Mereka anggap kasus korupsi daging sapi atau bahkan konflik Eyang Subur
lebih menjual. Demo massa peringatan kasus ini menjadi sebatas demo massa yang
tidak digubris sama sekali oleh pemerintah. Mahasiswa pun kini
banyak yang sudah lupa dengan apa yang terjadi di masa lalu. Mereka yang bertanggungjawab
masih bebas dan bahkan tanpa malu malah mencalonkan diri untuk Pilpres 2014.
Masyarakat kini telah lupa akan inti Reformasi 1998. Reformasi menginginkan pemerintah yang transparan, bebas KKN dan menghargai HAM. Pemerintah yang menjadikan posisi wakil rakyat sebagai pengabdian, bukan profesi. Tapi, lihatlah. Pemerintah hanya menggantungkan kasus ini, karena mereka yang berkuasa, para otak pelaku, ingin masyarakat lupa. Mungkin itulah mengapa peristiwa 1998 dalam buku teks sejarah hanya sebegitu sedikit porsinya.
Tanpa sadar kita telah mengkhianati tujuan reformasi 1998. Tagar #MenolakLupa dikumandangkan berbagai orang yang masih peduli akan sejarah bangsa, dari mahasiswa yang 15 tahun lalu menyabung nyawa di tengah jalan, politikus, hingga LSM. Namun, mereka semua sepakat, tanpa adanya persatuan perjuangan oleh berbagai lapisan masyarakat, peringatan tahunan kasus 1998 menjadi cuma peringatan tanpa adanya perubahan. Mereka yang kini lupa, perlu untuk membuka mata hati, inilah sejarah kelam Indonesia. Karena bangsa yang melupakan sejarah, akan tergerus dan mati perlahan-lahan.
Peristiwa dimulai dari penembakan atas mahasiswa Trisakti, 12 Mei 1998 yang menewaskan 4 "Pahlawan Reformasi" dan disertai berbagai kerusuhan dan sentimen anti-Tionghoa, dan berujung mundurnya Soeharto pada 20 Mei 1998. Perjuangan di kala itu belum usai, karena mahasiswa menginginkan turunnya BJ Habibie karena ketidakpercayaan mahasiswa akan hasil Pemilu 1997.
Kursi kepresidenan berpindah tiga kali pasca-reformasi, namun perjuangan atas kasus 1998 hanya jalan di tempat. Penghilangan paksa aktivis, kasus 26 Juli, penembakan Trisakti dengan peluru tajam, kasus Semanggi I dan II, penjarahan yang disertai konflik horizontal dengan komunitas Tionghoa, boleh kita sebut mana yang sudah selesai? Belum sama sekali! Yang paling mengecewakan, hanya 3 dari 10 fraksi parpol DPR dalam tim khususnya yang menyatakan kasus Trisakti-Semanggi adalah pelanggaran HAM berat. Padahal, banyak saksi mata keberingasan ABRI dan Polri dalam aksinya masa itu. Ada yang mencium bahwa ABRI memang merencanakan penembakan itu. Ada yang bilang, ini ulah segelintir pihak yang ingin menggulingkan Soeharto, agar ia bisa menduduki posisi RI 1.
Masyarakat kini telah lupa akan inti Reformasi 1998. Reformasi menginginkan pemerintah yang transparan, bebas KKN dan menghargai HAM. Pemerintah yang menjadikan posisi wakil rakyat sebagai pengabdian, bukan profesi. Tapi, lihatlah. Pemerintah hanya menggantungkan kasus ini, karena mereka yang berkuasa, para otak pelaku, ingin masyarakat lupa. Mungkin itulah mengapa peristiwa 1998 dalam buku teks sejarah hanya sebegitu sedikit porsinya.
Tanpa sadar kita telah mengkhianati tujuan reformasi 1998. Tagar #MenolakLupa dikumandangkan berbagai orang yang masih peduli akan sejarah bangsa, dari mahasiswa yang 15 tahun lalu menyabung nyawa di tengah jalan, politikus, hingga LSM. Namun, mereka semua sepakat, tanpa adanya persatuan perjuangan oleh berbagai lapisan masyarakat, peringatan tahunan kasus 1998 menjadi cuma peringatan tanpa adanya perubahan. Mereka yang kini lupa, perlu untuk membuka mata hati, inilah sejarah kelam Indonesia. Karena bangsa yang melupakan sejarah, akan tergerus dan mati perlahan-lahan.
FODIM Zone: Pemilihan Ketua Umum FODIM 2013/2014
FODIM baru-baru ini melakukan pesta demokrasi terbesar, yaitu pemilihan Ketua Umum FODIM 2013/2014. Dalam pemilihan tahunan ini, para calon mengikuti rangkaian kegiatan oleh Komisi Pemilihan Ketua FODIM (KPKF). Tim KPKF kemudian melakukan sosialisasi dan open recruitment ketua FODIM. Terdapat dua calon ketua FODIM yang saling berkompetisi, yaitu Sylvester Lourico (FP 2011) dan Kevin (FE 2011). Keduanya berasal dari SIPOSTARU XX.
Para calon diminta KPKF membuat visi/misi dan rencana program kerja untuk kepengurusan yang akan mereka pimpin satu tahun ke depan. Setelah itu, calon ketua dibawa dalam sesi tanya-jawab dan debat satu lawan satu. Pemilihan Ketua FODIM ditentukan pada Rapat Umum Anggota yang dilaksanakan Kamis (23/5). Setelah perundingan matang yang dilakukan anggota FODIM, maka terpilihlah Sylvester Lourico sebagai Ketua Umum FODIM 2013/2014. Proficiat! (WIN)
Para calon diminta KPKF membuat visi/misi dan rencana program kerja untuk kepengurusan yang akan mereka pimpin satu tahun ke depan. Setelah itu, calon ketua dibawa dalam sesi tanya-jawab dan debat satu lawan satu. Pemilihan Ketua FODIM ditentukan pada Rapat Umum Anggota yang dilaksanakan Kamis (23/5). Setelah perundingan matang yang dilakukan anggota FODIM, maka terpilihlah Sylvester Lourico sebagai Ketua Umum FODIM 2013/2014. Proficiat! (WIN)
FODIM Zone: KPM-FDB
KPM-FDB merupakan program unggulan FODIM yang bertujuan mengasah kemampuan berdiskusi anggota FODIM. Anggota FODIM yang berpartisipasi mulanya akan dibagi dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa orang, dimana tiap anggota dalam kelompok memiliki topik pilihan masing-masing. Topik tersebut nantinya akan diadu untuk memilih satu topik utama. Topik terpilih nantinya akan dijadikan diskusi oleh kelompok itu sendiri.
Salah satu topik yang diangkat dalam KPM-FDB kali ini adalah “The Right Man in the Right Place” dari Theo (Sipos XXI). Kelompok ini mengemas-nya dalam sarasehan yang dimoderatori Serlin (Sipos XXI). Adapun dari kelompok lainnya, terpilih Hadi (Sipos XXI) dengan topik "Refleksi bagi Pribadi FODIM" dan Rico (Sipos XX) yang akan meng-adakan diskusi dengan topik lain yang tidak kalah menarik. (WIN)
Salah satu topik yang diangkat dalam KPM-FDB kali ini adalah “The Right Man in the Right Place” dari Theo (Sipos XXI). Kelompok ini mengemas-nya dalam sarasehan yang dimoderatori Serlin (Sipos XXI). Adapun dari kelompok lainnya, terpilih Hadi (Sipos XXI) dengan topik "Refleksi bagi Pribadi FODIM" dan Rico (Sipos XX) yang akan meng-adakan diskusi dengan topik lain yang tidak kalah menarik. (WIN)
FODIM Zone: Kunjungan Ilmiah PT Coca Cola Amatil Indonesia
Satu lagi persembahan FODIM, yaitu Kunjungan Ilmiah. Kali ini FODIM melakukan company visit ke PT Coca-Cola Amatil Indonesia. Acara yang diketuai oleh Nadia Sumilat ini berlangsung 22 Mei 2013. Dari kunjungan ini, kalian tidak hanya dapat mengetahui proses pembuatan produk minu-man produksi PT Coca-Cola Amatil, tetapi juga mencicipi minuman yang masih baru selesai diproduksi! Pokoknya, rugi kalo nggak ikut! (KEV)
Nantikan Liputan Kunjungan Ilmiah, segera!
Nantikan Liputan Kunjungan Ilmiah, segera!
Tahukah Anda: R.A. Kartini
21 April merupakan hari yang sangat penting bagi perempuan Indonesia. Di hari itu perempuan Indonesia memperingati Hari Kartini. Hari Kartini dianggap sebagai simbol perjuangan kaum perempuan atas hak-hak asasinya di bumi Indonesia melawan ketidakadilan patriarki dan berbagai diskriminasi modern. Perjuangan hak-hak perempuan ini kemudian dikenal dengan istilah emansipasi.
Hari Kartini sendiri ditetapkan mengikuti tanggal kelahiran Kartini, 21 April 1879. Presiden RI pertama Ir. Soekarno mengesahkannya pada 2 Mei 1964. Namun, banyak orang yang menyangsikan peran sesungguhnya R.A Kartini bagi kaum perempuan Indonesia pada masa itu. Bahkan ada yang sempat meragukan proses pemilihan R.A. Kartini sebagai Pahlawan Nasional.
Namun, Tahukah Anda:
1. Nama Panggilan R.A. Kartini
Nama asli Kartini adalah Raden Adjeng Kartini. Namun ia lebih suka dipanggil "Kartini" dibandingkan dengan “Raden Ayu”. Awalnya Raden Ayu adalah panggilan dari ayahnya kepada Kartini. Sejak pertama dipanggil dengan Raden Ayu, Kartini sudah merasa tidak nyaman dengan panggilan tersebut. Ia menganggap nama Raden Ayu bukanlah sesuatu yang pantas dibanggakan sehingga ia memilih untuk dipanggil sebagai “Kartini”.
2. Nama Jalan di Belanda
Nama Kartini juga dijadikan sebagai nama jalan di beberapa jalan protokol di Belanda, seperti di Amsterdam, Utrecth, Veerlo, dan Harleem.
3. Habis Gelap Terbitlah Terang
Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" dianggap merupakan karya fenomenal dari R.A. Kartini. Namun, R.A. Kartini tidak pernah menulis buku tersebut secara langsung. Buku tersebut disusun oleh J.H. Abendanonmenamai. Buku itu sebenarnya merupakan kumpulan surat R.A. Kartini kepada temannya yang kemudian dikumpulkan oleh J.H. Abendanonmenamai. Buku itu diberi judul "Door Duisternis tot Licht" yang berarti Habis Gelap Terbitlah Terang.
4. Kontroversi Buku R.A. Kartini
Sekalipun ia adalah tokoh Pahlawan Nasional, hal itu tidak membuat R.A. Kartini sepi dari kontroversi. Banyak kalangan sejarawan yang meragukan keabsahan buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka juga meragukan tentang jasa-jasa Kartini sehingga layak menjadi Pahlawan Nasional. Ada pula yang meragukan originalitas buku tersebut, karena tidak pernah ada orang lain yang melihat naskah asli surat-surat R.A. Kartini selain J.H Abendonamenamai.
5. Meninggal Setelah Melahirkan
Kartini melahirkan anak pertamanya pada 13 September 1904, namun meninggal dunia tidak lama kemudian pada 17 September 1904. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.
6. Plat Nomor Polisi K
Plat Nomor Polisi untuk kendaraan bermotor di kota Jepara, Rembang, dan sekitarnya menggunakan huruf pengenal “K”, sesuai dengan kota kelahiran dan kematiannya.
(DAM)
Hari Kartini sendiri ditetapkan mengikuti tanggal kelahiran Kartini, 21 April 1879. Presiden RI pertama Ir. Soekarno mengesahkannya pada 2 Mei 1964. Namun, banyak orang yang menyangsikan peran sesungguhnya R.A Kartini bagi kaum perempuan Indonesia pada masa itu. Bahkan ada yang sempat meragukan proses pemilihan R.A. Kartini sebagai Pahlawan Nasional.
Namun, Tahukah Anda:
1. Nama Panggilan R.A. Kartini
Nama asli Kartini adalah Raden Adjeng Kartini. Namun ia lebih suka dipanggil "Kartini" dibandingkan dengan “Raden Ayu”. Awalnya Raden Ayu adalah panggilan dari ayahnya kepada Kartini. Sejak pertama dipanggil dengan Raden Ayu, Kartini sudah merasa tidak nyaman dengan panggilan tersebut. Ia menganggap nama Raden Ayu bukanlah sesuatu yang pantas dibanggakan sehingga ia memilih untuk dipanggil sebagai “Kartini”.
2. Nama Jalan di Belanda
Nama Kartini juga dijadikan sebagai nama jalan di beberapa jalan protokol di Belanda, seperti di Amsterdam, Utrecth, Veerlo, dan Harleem.
3. Habis Gelap Terbitlah Terang
Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" dianggap merupakan karya fenomenal dari R.A. Kartini. Namun, R.A. Kartini tidak pernah menulis buku tersebut secara langsung. Buku tersebut disusun oleh J.H. Abendanonmenamai. Buku itu sebenarnya merupakan kumpulan surat R.A. Kartini kepada temannya yang kemudian dikumpulkan oleh J.H. Abendanonmenamai. Buku itu diberi judul "Door Duisternis tot Licht" yang berarti Habis Gelap Terbitlah Terang.
4. Kontroversi Buku R.A. Kartini
Sekalipun ia adalah tokoh Pahlawan Nasional, hal itu tidak membuat R.A. Kartini sepi dari kontroversi. Banyak kalangan sejarawan yang meragukan keabsahan buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka juga meragukan tentang jasa-jasa Kartini sehingga layak menjadi Pahlawan Nasional. Ada pula yang meragukan originalitas buku tersebut, karena tidak pernah ada orang lain yang melihat naskah asli surat-surat R.A. Kartini selain J.H Abendonamenamai.
5. Meninggal Setelah Melahirkan
Kartini melahirkan anak pertamanya pada 13 September 1904, namun meninggal dunia tidak lama kemudian pada 17 September 1904. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.
6. Plat Nomor Polisi K
Plat Nomor Polisi untuk kendaraan bermotor di kota Jepara, Rembang, dan sekitarnya menggunakan huruf pengenal “K”, sesuai dengan kota kelahiran dan kematiannya.
(DAM)
Menjaga Tekanan Angin Ban Sepeda Motor
Jangan anggap remeh masalah tekanan angin kendaraan Anda. Dampak negatif yang ditimbulkan dari kelalaian ini bisa membahayakan keselamatan Anda saat berkendara.
Berkendara pada saat kekurangan tekanan angin tidak dianjurkan karena dapat membuat ban pecah terutama pada siang hari karena angin memuai pada suhu panas. Selain pecah, ban akan habis tidak merata pada sisinya. Apabila ban Anda kekurangan angin, segeralah mencari bengkel ban atau SPBU terdekat dan lakukan pengisian.
Berikut ini beberapa tips dalam menjaga tekanan angin pada ban Anda:
1. Periksalah ban saat dingin, misalnya di pagi hari dimana kendaraan tidak dipakai semalaman. Hal tersebut sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu. Akan tetapi, untuk kendaraan yang bergerak sepanjang hari seperti kendaraan umum, tekanan angin perlu diperiksa setiap hari. Anda dapat memeriksa tekanan angin dengan alat ukur tekanan angin (tire-pressure gauge) yang dapat dibeli di toko aksesoris kendaraan maupun supermarket.
2. Jangan lupa untuk memeriksa kebocoran pada valve core. Valve core adalah katup yang berguna untuk memasukkan udara saat dipompa dan menutup saluran angin pada ban agar angin tidak keluar. Anda dapat memeriksanya dengan meneteskan air pada katup. Apabila timbul gelembung atau cipratan air sekecil apapun, segeralah ganti katup karena hal itu menunjukkan adanya kebocoran.
3. Selain valve core, perhatikan pula karet pentil. Cara memeriksanya sama dengan valve core. Penyebab kerusakan karet pentil umumnya akibat menggunakan sikat besar untuk menyikat ban, bukan sikat kecil untuk membersihkan sela velg. Hal ini menyebabkan karet pentil tersikat terlalu keras hingga rusak. Anda dapat mencegah hal ini dengan membeli pentil besi.
4. Ada juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan nitrogen. Meskipun lebih mahal, namun nitrogen mampu menjaga tekanan angin lebih baik dibandingkan oksigen. Nitrogen lebih tahan terhadap perubahan temperatur, karena memiliki molekul lebih besar. Kemampuan nitrogen yang lebih tahan terhadap temperatur juga membantu mempertahankan kelenturan ban. Umumnya efek pengisian nitrogen baru terasa setelah pengisian kedua, karena setelah pengisian pertama masih terdapat sisa oksigen. Anda tetap diharuskan melakukan pemeriksaan tekanan rutin setiap 2 minggu sekali ketika menggunakan nitrogen.
5. Periksa pula ban cadangan Anda. Anda tentu tidak menginginkan ban cadangan kempes saat dibutuhkan. (MOR)
Berkendara pada saat kekurangan tekanan angin tidak dianjurkan karena dapat membuat ban pecah terutama pada siang hari karena angin memuai pada suhu panas. Selain pecah, ban akan habis tidak merata pada sisinya. Apabila ban Anda kekurangan angin, segeralah mencari bengkel ban atau SPBU terdekat dan lakukan pengisian.
Berikut ini beberapa tips dalam menjaga tekanan angin pada ban Anda:
1. Periksalah ban saat dingin, misalnya di pagi hari dimana kendaraan tidak dipakai semalaman. Hal tersebut sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu. Akan tetapi, untuk kendaraan yang bergerak sepanjang hari seperti kendaraan umum, tekanan angin perlu diperiksa setiap hari. Anda dapat memeriksa tekanan angin dengan alat ukur tekanan angin (tire-pressure gauge) yang dapat dibeli di toko aksesoris kendaraan maupun supermarket.
2. Jangan lupa untuk memeriksa kebocoran pada valve core. Valve core adalah katup yang berguna untuk memasukkan udara saat dipompa dan menutup saluran angin pada ban agar angin tidak keluar. Anda dapat memeriksanya dengan meneteskan air pada katup. Apabila timbul gelembung atau cipratan air sekecil apapun, segeralah ganti katup karena hal itu menunjukkan adanya kebocoran.
3. Selain valve core, perhatikan pula karet pentil. Cara memeriksanya sama dengan valve core. Penyebab kerusakan karet pentil umumnya akibat menggunakan sikat besar untuk menyikat ban, bukan sikat kecil untuk membersihkan sela velg. Hal ini menyebabkan karet pentil tersikat terlalu keras hingga rusak. Anda dapat mencegah hal ini dengan membeli pentil besi.
4. Ada juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan nitrogen. Meskipun lebih mahal, namun nitrogen mampu menjaga tekanan angin lebih baik dibandingkan oksigen. Nitrogen lebih tahan terhadap perubahan temperatur, karena memiliki molekul lebih besar. Kemampuan nitrogen yang lebih tahan terhadap temperatur juga membantu mempertahankan kelenturan ban. Umumnya efek pengisian nitrogen baru terasa setelah pengisian kedua, karena setelah pengisian pertama masih terdapat sisa oksigen. Anda tetap diharuskan melakukan pemeriksaan tekanan rutin setiap 2 minggu sekali ketika menggunakan nitrogen.
5. Periksa pula ban cadangan Anda. Anda tentu tidak menginginkan ban cadangan kempes saat dibutuhkan. (MOR)
Nyaman Mengerjakan Tugas
Yang namanya mahasiswa pasti tidak lepas dengan berbagai macam tugas yang menumpuk. Ada yang memilih menyelesaikan tugas di rumah, di kampus, atau di tempat umum. Berikut ini rekomendasi buat teman-teman yang mencari tempat nyaman untuk mengerjakan tugas:
Perpustakaan PKPM
Perpustakaan ini berada di Gedung K2 Unika Atma Jaya, tepat di atas studio PKPM. Keunggulan tempat ini adalah tersedianya buku-buku referensi. Selain tempatnya yang su-nyi dan nyaman, ada fasilitas wi-fi yang sangat membantu dalam mengerjakan tugas.
Ruang Diskusi
Berada di lantai dasar Gedung G, Ruang Diskusi sangat efektif buat mahasiswa yang mau mengerjakan tugas kelompok. Ruangan ini terbagi dalam enam kamar, dimana masing-masing ruangan tersedia meja, kursi, papan tulis, dan komputer. Untuk menggunakannya, teman-teman harus memesan ruangan terlebih dahulu. Namun, teman-teman dila-rang makan di dalam ruang diskusi.
Learning Lounge
Learning Lounge berada di lantai 3 Plaza Semanggi. Tempat ini ter-buka untuk umum. Untuk menger-jakan tugas di tempat ini tidak dipungut biaya sama sekali. Desain ruangan yang menarik membuat banyak orang mengun-jungi Learning Lounge tidak hanya sebagai tempat belajar, namun juga rapat, kumpul-kumpul, hingga acara kebersamaan. (WIN)
Perpustakaan PKPM
Perpustakaan ini berada di Gedung K2 Unika Atma Jaya, tepat di atas studio PKPM. Keunggulan tempat ini adalah tersedianya buku-buku referensi. Selain tempatnya yang su-nyi dan nyaman, ada fasilitas wi-fi yang sangat membantu dalam mengerjakan tugas.
Ruang Diskusi
Berada di lantai dasar Gedung G, Ruang Diskusi sangat efektif buat mahasiswa yang mau mengerjakan tugas kelompok. Ruangan ini terbagi dalam enam kamar, dimana masing-masing ruangan tersedia meja, kursi, papan tulis, dan komputer. Untuk menggunakannya, teman-teman harus memesan ruangan terlebih dahulu. Namun, teman-teman dila-rang makan di dalam ruang diskusi.
Learning Lounge
Learning Lounge berada di lantai 3 Plaza Semanggi. Tempat ini ter-buka untuk umum. Untuk menger-jakan tugas di tempat ini tidak dipungut biaya sama sekali. Desain ruangan yang menarik membuat banyak orang mengun-jungi Learning Lounge tidak hanya sebagai tempat belajar, namun juga rapat, kumpul-kumpul, hingga acara kebersamaan. (WIN)
Resensi
"Halcyon"
Ellie Goulding
Berbeda dengan album Lights yang seolah-olah seluruh single menjadi sebuah kesatuan, Anda akan menemukan album ini seperti terpecah dalam beberapa segmen yang saling berlawanan. Misalnya, album sofomor kali ini ada yang berfokus pada eksplorasi vokal Ellie, yakni dalam “Joy” dan “Explosions”. Beberapa lagu lainnya terdengar misterius dan nyentrik seperti Bjork, seperti “Don't Say A Word” atau “Only You”. Berlainan dengan “Anything Could Happen” sebagai lead single, lagu ini lebih banyak bereksperimen dengan musik synthpop dipadukan dengan indie rock yang sedikit menghentak. Anda mungkin akan merindukan ciri khas Ellie yang begitu kental dalam album pertama.
"Nocturnes"
Little Boots
Penyanyi sekaligus DJ Victoria Christina Hesketh atau yang dikenal dengan nama Little Boots tampaknya sedang ingin tampil lebih serius dalam album ini. Album yang baru saja diluncurkan 4 Mei lalu di Inggris ini terdiri dari 10 single yang banyak dipengaruhi oleh kejayaan musik disko era 1970 hingga 1980-an. Terdengar menenangkan, Anda akan merasa seperti duduk di dalam sebuah kafe atau bar yang sedikit gelap. Jam menunjukkan pukul 12 malam dan Anda menikmati duduk nyaman di sana untuk melepaskan penat setelah beraktivitas sepanjang hari. Cukupkah hal itu menggambarkan tajuk album ini, “Nocturnes” yang dalam bahasa Latin berarti malam?
Recommended Singles
Avril Lavigne - Here's To Never Growing Up
She's backkkkk!!! Sedikit lebih terasa pop daripada punk, tapi masih belum kehilangan rasa tomboy Avril sama sekali.
Phoenix - Entertainment
Setelah “Wolfgang Amadeus Phoenix” yang memperoleh sertifikasi Gold, band indie rock asal Perancis ini menyuguhkan track pembuka album kelima “Bankrupt!” ini dengan memadukan musik tradisional Korea dengan genre new wave. Genius!
Ellie Goulding
Berbeda dengan album Lights yang seolah-olah seluruh single menjadi sebuah kesatuan, Anda akan menemukan album ini seperti terpecah dalam beberapa segmen yang saling berlawanan. Misalnya, album sofomor kali ini ada yang berfokus pada eksplorasi vokal Ellie, yakni dalam “Joy” dan “Explosions”. Beberapa lagu lainnya terdengar misterius dan nyentrik seperti Bjork, seperti “Don't Say A Word” atau “Only You”. Berlainan dengan “Anything Could Happen” sebagai lead single, lagu ini lebih banyak bereksperimen dengan musik synthpop dipadukan dengan indie rock yang sedikit menghentak. Anda mungkin akan merindukan ciri khas Ellie yang begitu kental dalam album pertama.
"Nocturnes"
Little Boots
Penyanyi sekaligus DJ Victoria Christina Hesketh atau yang dikenal dengan nama Little Boots tampaknya sedang ingin tampil lebih serius dalam album ini. Album yang baru saja diluncurkan 4 Mei lalu di Inggris ini terdiri dari 10 single yang banyak dipengaruhi oleh kejayaan musik disko era 1970 hingga 1980-an. Terdengar menenangkan, Anda akan merasa seperti duduk di dalam sebuah kafe atau bar yang sedikit gelap. Jam menunjukkan pukul 12 malam dan Anda menikmati duduk nyaman di sana untuk melepaskan penat setelah beraktivitas sepanjang hari. Cukupkah hal itu menggambarkan tajuk album ini, “Nocturnes” yang dalam bahasa Latin berarti malam?
Recommended Singles
Avril Lavigne - Here's To Never Growing Up
She's backkkkk!!! Sedikit lebih terasa pop daripada punk, tapi masih belum kehilangan rasa tomboy Avril sama sekali.
Phoenix - Entertainment
Setelah “Wolfgang Amadeus Phoenix” yang memperoleh sertifikasi Gold, band indie rock asal Perancis ini menyuguhkan track pembuka album kelima “Bankrupt!” ini dengan memadukan musik tradisional Korea dengan genre new wave. Genius!
Daft Punk feat. Pharrell Williams - Get LuckySetelah delapan tahun absen, kini giliran “Random Access Memories” yang akan diliris bulan ini. “Get Lucky” mungkin dapat mengurangi antusiasme Anda terhadap album baru ini, karena kehadiran Pharrell seolah-olah menghalangi musik Daft Punk. (KEV)
Teka-teki Silang FODIM
Tim Jurnalistik FODIM menyediakan hadiah Rp50.000,- untuk dua pemenang yang beruntung. Tulis jawaban Anda di selembar kertas. Sertakan nama, NIM, dan nomor ponsel yang dapat dihubungi. Jawaban dapat Anda kirim melalui e-mail di jurnalistik_fodim@yahoo.com atau menyerahkan langsung ke sekretariat FODIM di Gedung BKS 014. Jawaban ditunggu paling lambat 21 Juni 2013. Pemenang akan dihubungi Tim Jurnalistik FODIM. Keputusan Tim Jurnalistik tidak dapat diganggu gugat. Sayembara ini tidak berlaku bagi mahasiswa selain Unika Atma Jaya.
Mendatar
1 Mantan Gubernur DKI Jakarta
8 Kredit Perumahan Rakyat
9 Proses kimia penyatuan air dan
lemak
11 Tempat penyimpanan air
13 Baju perempuan yang tidak
memiliki penyangga pundak
15 Nama pulau di Italia
16 Aksesoris baju pria
17 Merk ponsel asal Finlandia
18 Tokoh dalam pewayangan
22 Pidato
24 To improve performance
26 Nomor Induk Karyawan
28 Pemandangan
29 Kereta Api
30 Ibukota Suriname
31 Sekretaris raja atau bangsawan
34 Seimbang (Inggris)
36 Produk contoh, sampel
37 Pulau di Nusa Tenggara
39 Emas (Latin)
40 Acimum basiculum
43 Simbol kimia untuk Natrium
45 Kepiting (Jepang)
46 Sumpah yang pernah dicetuskan
Gadjah Mada pada abad ke-14
47 Membangun, mendirikan
48 Hydrargyrum
49 Nama ganda
50 Kepulauan di Selat Tomini
Menurun
1 Nama ikan
2 Penarikan kesimpulan
berdasarkan keadaan khusus untuk diperlakukan secara umum
3 Indeks Prestasi Kumulatif
4 Nama karakter dalam kartun
Doraemon
5 Barang
6 Berbentuk menyerupai bola atau
lingkaran
7 Perahu kecil khas Indonesia
10 Pita perekat
12 Air berbumbu makanan
14 Penyanyi "Pergi untuk
Kembali"
19 ________ Bonaparte
20 Banyak (Inggris)
21 Aturan berperilaku dalam
masyarakat
22 Organisasi massa
23 Bagian, divisi
25 Gulungan dokumen dari kulit
hewan
26 Larva
27 Nama kota di Pakistan
31 Hewan yang terdapat dalam logo
Pertamina
32 offline
33 Sendratari yang dipentaskan di
depan Candi Prambanan
34 Pura di kaki Gunung Agung
35 Jenis permen
38 Mantap kedudukannya
41 Tidak sehat
42 Pidato (Spanyol)
44 Jenis batu-batuan igneus
Jawaban TTS FODIM
MENDATAR 1. Ali Sadikin; 8. KPR; 9. Emulsi; 11. Waduk; 13. Kemben; 15. Elba; 16. Dasi; 17. Nokia; 18. Hanoman; 22. Orasi; 24. TIP; 26. NIK; 28. Panorama; 29. KA; 30. Paramaribo; 31. Kanselir; 34. Balance; 36. Demo; 37. Komodo; 39. Aurum; 40. Selasih; 43. NA; 45. Kani; 46. Palapa; 47. Bina; 48. HG; 49. Binomial; 50. Togean
MENURUN 1. Arwana; 2. Induksi; 3. IPK; 4. Nobita; 5. Benda; 6. Bundar; 7. Pinisi; 10. Selotip; 12. Kuah; 14. Ello; 19. Napoleon; 20. Many; 21. Norma; 22. Ormas; 23. Seksi; 25. Perkamen; 26. Nimfa; 27. Karachi; 31. Kuda laut; 32. Luring; 33. Ramayana; 34. Besakih; 35. Lolipop; 38. Mapan; 41. Sakit; 42. Habla; 44. Apung
Pemenang TTS FODIM
Maya Giovani (FKIP 2010)
Mentari Setiawati (FH 2012)
Jawaban TTS FODIM
MENDATAR 1. Ali Sadikin; 8. KPR; 9. Emulsi; 11. Waduk; 13. Kemben; 15. Elba; 16. Dasi; 17. Nokia; 18. Hanoman; 22. Orasi; 24. TIP; 26. NIK; 28. Panorama; 29. KA; 30. Paramaribo; 31. Kanselir; 34. Balance; 36. Demo; 37. Komodo; 39. Aurum; 40. Selasih; 43. NA; 45. Kani; 46. Palapa; 47. Bina; 48. HG; 49. Binomial; 50. Togean
MENURUN 1. Arwana; 2. Induksi; 3. IPK; 4. Nobita; 5. Benda; 6. Bundar; 7. Pinisi; 10. Selotip; 12. Kuah; 14. Ello; 19. Napoleon; 20. Many; 21. Norma; 22. Ormas; 23. Seksi; 25. Perkamen; 26. Nimfa; 27. Karachi; 31. Kuda laut; 32. Luring; 33. Ramayana; 34. Besakih; 35. Lolipop; 38. Mapan; 41. Sakit; 42. Habla; 44. Apung
Pemenang TTS FODIM
Maya Giovani (FKIP 2010)
Mentari Setiawati (FH 2012)
Kami menantikan Kritik dan Saran Anda! Silahkan isi kuesioner kami disini.
Langganan:
Postingan (Atom)