Rabu, 05 November 2014

TOKOH

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

Ahok
        FODIMers, siapa di antara kalian yang tak kenal dengan Basuki Tjahaja Purnama aka 'Ahok'? Sepak terjangnya dalam pembenahan Jakarta membawa namanya masuk ke headline berita-berita terkini. Berbeda jauh dengan pejabat dalam negeri yang pada umumnya identik dengan praktik korupsi, Ahok terkenal sebagai tokoh pejabat yang bersih, transparan, dan anti korupsi. Beliau juga dikenal karena gaya bicara dan komentarnya yang selalu blak-blakan serta tegas dalam memimpin. Bersama Jokowi, beliau berkerja sama dalam membangun Kota Jakarta. Atikel kali ini akan mengupas kehidupan pribadi Ahok dari kecil hingga menjadi sukses seperti saat ini. 

        Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama sempat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi. Pria bermata sipit ini berasal dari tanah Belitung Timur yang pada usia remajanya merantau ke Jakarta. Hal ini bisa terjadi karena sebuah kepercayaan turun temurun yang tersebar di daerah luar Jawa. Kepercayaan tersebut menyebutkan bahwa “Jika ingin sukses, maka kita harus merantau”, dan merantau di sini maksudnya adalah pergi ke tanah Jawa. Hal ini tidaklah mengherankan, mengingat dulunya Jawa adalah pusat pemerintahan di Indonesia yang dipegang oleh kolonial asing. Oleh karena itu, segala kebutuhan di Jawa akan lebih mudah didapatkan karena selalu lancar proses supply-nya.
       Untuk dapat menjadi sukses seperti sekarang ini, banyak tahapan dan rintangan yang harus dilalui Ahok. Putra pertama dari tiga bersaudara buah hati pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing ini harus berpisah dengan keluarga sejak SMA akibat merantau. Setamatnya dari SMA, Ahok kemudian mendaftar di Universitas Trisakti dengan fokus jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral. Bekal ilmunya dari universitas ini kemudian beliau manfaatkan untuk mengembangkan desanya di Belitung. Hal tersebut dibuktikan dengan didirikannya perusahaan kontraktor timah oleh Ahok setelah berhasil mendapatkan gelar Sarjana Teknik Geologi. Kemudian, untuk lebih menambah pengalaman dan ilmu di bidang bisnis, Ahok mendaftarkan diri untuk menjadi mahasiswa S-2 di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta. Setamatnya kuliah, beliau diterima bekerja di perusahaan kontraktor listrik dengan menjabat sebagai staf direksi bidang analisa keuangan.

           Setelah beberapa tahun bekerja, Ahok kemudian memutuskan untuk kembali mengabdikan diri di Belitung dengan mendirikan perusahaan pengolahan pasir kuarsa. Kerennya, di sini Ahok memperkenalkan teknologi baru dari Jerman dan Amerika yang membuat pabrik pengolahan pasirnya menjadi yang pertama di Indonesia menggunakan teknologi terbaru. Dalam perkembangannya, apa yang dilakukan Ahok ini menjadi jalan awal untuk perkembangan industri di daerah pesisir Belitung. Ahok menikah dengan Veronica, S.T. kelahiran Medan, Sumatera Utara, dan dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas, Nathania, dan Daud Albeenner.

        Mengenai riwayat politik Ahok, karirnya dimulai pada tahun 2004 dengan jabatan sebagai DPRD Belitung Timur. Kemudian pada tahun 2005 beliau mendaftarkan diri untuk menjadi bupati Belitung Timur berpasangan dengan wakilnya, Effendi. Namun, pada tahun 2007 Ahok melepaskan jabatannya karena beliau mendaftarkan diri untuk menjadi gubernur Bangka Belitung. Walaupun dalam pemilihan ini Ahok tidak berhasil menang, namun dukungan langsung dari Gus Dur yang sama-sama dari etnis Tionghoa sempat melambungkan namanya. Hal ini karena Ahok terbukti berhasil menerapkan komitmennya di Belitung Timur untuk membebaskan biaya kesehatan bagi seluruh masyarakat di sana. Pada tahun 2008, Ahok meluncurkan sebuah buku inspiratif mengenai perubahan wajah Indonesia. Buku inilah yang mungkin membawa Ahok dilirik Jokowi menjadi pendampingnya di pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Komposisi karakter yang pas membuat mereka dengan telak memenangkan pemilihan Gubernur DKI. 

        Dalam perjalanan kariernya tersebut, berbagai macam penghargaan berhasil beliau raih. Beberpa penghargaan itu antara lain, gelar Tokoh Anti-korupsi pada 2007, tokoh pengubah wajah Indonesia versi Tempo, serta gelar tokoh kontroversial versi ASI pada 2013. Itulah sedikit ulasan tentang biografi dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), semoga pengalaman hidupnya dapat menjadi inspirasi bagi FODIMers semua... 

 (ALW)
 *dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar