Indonesia selain kaya akan budayanya dan keindahan alamnya, Indonesia juga
memiliki kekayaan warisan sejarahnya. Ini terbukti dengan banyaknya
bangunan-bangunan dan tempat wisata bersejarah di Indonesia yang sampai
sekarang masih terjaga. Tempat wisata sejarah yang tersebar di beberapa daerah
di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri untuk para wisatawan domestik
maupun wisatawan mancanegara.
Bila FODIMers sedang berlibur ke
suatu daerah, tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat
bangunan, gereja, mesjid, atau berbagai peninggalan bersejarah lainnya yang
menjadi trade mark daerah tersebut.
Kali ini kami
mengajak FODIMers "berwisata" ke berbagai peninggalan bersejarah
tersebut yang tersebar di beberapa daerah. Berikut 7 bangunan bersejarah di
Indonesia.
1.
Istana
Maimun
Istana
Maimun telah dinobatkan sebagai bangunan terindah di Kota Medan, Sumatera
Utara. Terletak di kawasan Jl. Brigjen Katamso, istana megah ini selesai
dibangun sekitar tahun 1888 dan merupakan warisan dari Sultan Deli Makmun Al
Rasyid Perkasa Alamsyah. Sapuan warna kuning pada gedung ini merupakan warna
khas Melayu.
Arsitekturnya yang unik adalah daya tarik utama dari
Istana Maimun. Pengaruh Eropa terlihat jelas pada balairung atau ruang tamu,
jendela, pintu dan sebuah prasasti di depan tangga yang bertuliskan huruf
Latin, berbahasa Belanda. Sedangkan, ciri Islam muncul pada atapnya yang
bergaya Persia yang melengkung, style yang banyak dijumpai pada
bangunan-bangunan di kawasan Timur Tengah.
Bagian dalam Istana Maimun juga menarik untuk disusuri.
Di balik dinding-dindingnya yang kokoh, terdapat puluhan kamar yang tersebar di
dua lantai. Kemegahan pun terlihat pada singgasana, lampu kristal Eropa, kursi,
meja maupun lemari. Foto-foto keluarga, senjata-senjata kuno, termasuk ruang
penjara, juga ada di istana ini. Walaupun masih menyimpan benda-benda bernilai
sejarah, Istana Maimun masih membolehkan wisatawan untuk berkunjung dan
menikmati kemegahan sekaligus menyelami kejayaan Kesultanan Deli masa lalu.
2.
Mesjid
Raya Medan
Mesjid
Raya Medan yang berdiri angkuh tak jauh dari Istana Maimun adalah bangunan yang
juga menjadi jejak kejayaan Deli. Dibangun pada tahun 1906, semasa pemerintahan.
Sultan Makmun Al Rasyid, mesjid ini masih berfungsi
seperti semula, yaitu melayani umat muslim di Medan yang ingin beribadah.
Kubahnya yang pipih dan berhiaskan bulan sabit di bagian
puncak, menandakan gaya Moor yang dianutnya. Seperti mesjid lainnya, sebuah
menara yang menjulang tinggi terlihat menambah kemegahan dan religiusnya mesjid
ini. Aplikasi lukisan cat minyak berupa bunga-bunga dan tumbuhan yang
berkelok-kelok di dinding, plafon dan tiang-tiang kokoh di bagian dalam mesjid
ini, semakin menunjukkan tingginya nilai seni mesjid ini.
3.
Gereja
Katedral
Gereja
Katedral yang berada tak jauh dari Mesjid Istiqlal adalah bangunan berdesain
unik yang selalu menjadi perhatian wisatawan. Usia bangunan bergaya neo gothic
ini memang sudah lebih dari seabad. Tidak heran bila bangunan ini ditetapkan
sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi kelestariannya.
Walaupun begitu, Gereja Katedral yang resmi digunakan
pada tahun 1901 ini, masih berdiri kokoh dan elegan di tengah “berisiknya”
Jakarta. Keunikan dari gereja hasil rancangan seorang pastornya yang bernama,
Antonius Dijkmans ini, terlihat pada dua menara yang mengapit pintu masuk. Di
atas menara tersebut ada dua menara kecil lain yang tersusun dari rangkaian
besi. Demikian juga dengan menara ketiga. Pada puncak setiap menara terdapat
lonceng kuno yang dibuat sekitar tahun 1800 sampai awal 1900-an.
4.
Gedung
Sate
Di
Kota Bandung yang sejuk, Anda juga bisa menjumpai sebuah bangunan dengan
arsitektur yang lain dari yang lain. Dibangun pada era kolonial Belanda, Gedung
Sate, demikian gedung ini banyak disebut, merupakan salah satu daya tarik yang
ada di Kota Kembang. Nama Gedung Sate sendiri muncul karena sebuah ornamen yang
terlihat seperti tusuk sate di puncak menara utamanya.
Gedung Sate hasil rancangan Ir.J.Gerber, arsitek kenamaan
lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland dan timnya ini, selesai dibangun pada
tahun 1924.
Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur era Renaissance
Italia. Namun, pada bagian tengahnya terdapat menara bertingkat yang mirip
dengan atap meru atau pagoda. Oleh sebab itulah, kalangan arsitek menilai bahwa
Gedung Sate memiliki rancangan yang “berani beda” dan tak populer di zamannya.
Kini, di depan bangunan ini terdapat sebuah monumen untuk
mengenang gugurnya para pejuang Jawa Barat saat mempertahankan Gedung Sate dari
serangan pasukan Gurka. Setiap hari Minggu atau hari libur nasional, gedung ini
selalu dipenuhi wisatawan.
Usai menikmati kemegahan gedung ini dari luar, Anda bisa
menuju menaranya untuk menyaksikan benda-benda bersejarah. Atau bisa juga
sekadar bersantai di kafe yang ada di gedung ini sambil menikmati suasana dan
udara Kota Bandung yang sejuk dan segar.
5.
Lawang
Sewu
Membahas tentang arsitektur atau bangunan tua di
Indonesia, tentu tak bisa lepas dari sebuah bangunan legendaris yang berdiri
kokoh di Kota Semarang, tepatnya di kawasan Simpang Lima, yaitu Lawang Sewu.
Bangunan yang artinya adalah “seribu pintu” ini, sesungguhnya bukan nama sebenarnya
yang diberikan untuk bangunan ini.
Nama tersebut menjadi legendaris karena banyaknya jumlah
pintu yang terdapat pada gedung keno ini. Dahulu, Lawang Sewu yang bergaya art
deco adalah kantor perusahaan kereta api Belanda, NV Nederlandsch Indische Spoorweg
Mastshappij (NIS) dan bangunan ini merupakan salah satu karya terbaik arsitek
Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Oudang.
Pemerintah Kota Semarang sendiri telah menetapkan Lawang
Sewu sebagai salah satu gedung yang dilindungi. Predikat ini layak disandang
oleh Lawang sewu karena gedung ini juga merupakan saksi sejarah Indonesia saat
pecahnya perang sengit selama 5 hari di Semarang, antara Angkatan Muda Kereta
Api melawan kompetai dan Kido Buati, Jepang.
6.
Gereja
Blendug
Sebagai bangsa yang paling lama “menduduki” negeri ini,
Belanda juga meninggalkan jejaknya di Kota Semarang. Coba saja lihat kawasan
kota lama yang ada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu. Anda akan menjumpai
banyak bangunan tua yang bergaya masa kolonial. Dari sekian gedung yang berjajar
di tepi jalan, Gereja Blendug adalah salah satu bangunan tua yang menarik.
Dibangun sekitar tahun 1753 oleh komunitas Belanda yang
dulu menghuni kawasan ini, Gereja Blendug merupakan gereja tertua di Jawa
Tengah yang masih terawat sampai sekarang. Blendug sendiri berasal dari bahasa
Jawa yang berarti kubah, mengacu pada atap yang ada di gereja ini.
Bentuk atapnya yang melengkung dan berwarna merah, terasa
kontras dengan dindingnya yang dicat warna putih. Empat pilar kokoh serta
menara kembarnya yang khas di bagian depan juga menjadi ciri khas gereja yang
kini bernama resmi GPIB Immanuel ini. Gereja Blendug telah menjadi ikon Kota
Semarang dan selalu menjadi lokasi persinggahan wisatawan sejarah maupun para
pecinta fotografi.
7.
Mesjid
Agung Palembang
Palembang
tak hanya terkenal dengan pempek atau kain songketnya. Kota di tepian Sungai
Musi ini juga dihiasi bangunan dengan arsitektur mengagumkan seperti terlihat
di Mesjid Agung Palembang.
Berlokasi tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak, di Kota
Palembang, Sumatera Selatan, Mesjid Agung Palembang mulai dibangun ketika
Palembang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, tepatnya tahun
1738. Pada zamannya, mesjid ini dipercaya sebagai salah satu rumah ibadah
terbesar yang pernah ada.
Meski digarap oleh seorang arsitek Eropa, pengaruh Cina
ikut muncul pada wajah mesjid ini. Hal itu ditandai oleh bentukan limas dan
hiasan ornamen khas Cina pada sejumlah atapnya. Paduan dua budaya ini menjadi
ciri khas Mesjid Agung Palembang dan membuat banyak pelancong terkagum-kagum.
Sebuah akulturasi budaya yang bisa tetap berdampingan dan saling mengisi.
Itulah 5 bangunan bersejarah di Indonesia. Tempat
wisata bersejarah di Indonesia cocok sekali dikunjungi bersama keluarga karena
dapat menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah yang ada
di Indonesia. Jadi, tidak selalu harus mengunjungi tempat wisata yang sekedar
untuk melepas penat, ada baiknya FODIMers mengunjungi tempat wisata yang
bersejarah karena manfaat yang didapat juga lebih dari kesenangan dan hiburan
saja. (ALW)
(Sumber: http://www.tempatwisataid.com ; http://angelina-londa-fisip12.web.unair.ac.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar