Jumat, 27 Desember 2013

Hidangan Khas Natal di Berbagai Negara

Berbagai persiapan dilakukan menjelang perayaan Natal mulai dari pakaian, pernak-pernik, hingga pohon Natal. Akan tetapi, semua persiapan itu akan terasa kurang lengkap tanpa adanya hidangan khas dalam perayaan tersebut.
Beragam kuliner khas Natal mulai disajikan di berbagai negara, mengingat perayaannya tinggal menghitung hari. Sudahkah FODIMers menyiapkannya di rumah untuk disantap bersama keluarga? Atau masih belum memiliki ide menunya? Mari kita intip beberapa hidangan khas Natal dari berbagi negara berikut ini sebagai referensi. 
1.      Olliebollen (Belanda) 
Olliebollen adalah kue khas negeri kincir angin yang hanya bisa dijumpai menjelang musim dingin. Lebih spesifik lagi, menjelang natal dan tahun baru. Camilan ini terbuat dari adonan gandum, telur, gist, susu, baking powder, garam secukupnya, kadang dikombinasi dengan kismis atau irisan apel, lalu digoreng dalam bentuk bola-bola bulat.

2.      Panettone dan Florentines (Italia)
Panettone adalah roti yang kaya akan mentega dan telur. Rasanya gurih karena kandungan lemak dari kedua bahan tersebut. Biasanya dibuat dengancampuran buah-buahan kering (kismis,jeruk). Florentines adalah kue kering(cookies renyah) kadang dilapisi coklat di salah satu sisinya.

3.      Stollen dan Gingerbread (Jerman)
Sama seperti Panettone, Stollen memanfaatkan stok buah kering selama musim dingin,namun teksturnya lebih berat. Panganan khas Jerman ini bertabur gula bubuk dan sesekali diisi marzipan. Sedangkan Gingerbread merupakankue kering berbumbu spekuk. Gingerbread sudah terkenal sebagai salah satu ornament natal bersama candy cane atau snowman.

4.      Bibingka (Filipina)

Di Filipina, makanan sarapan tradisional yang tersaji pada Natal adalah bibingka. Kue manis dan lengket ini terbuat dari tepung beras dan santan yang dipanggang dalam daun pisang berlapis terakota pot dan diberi topping keju putih dan parutan kelapa. Kadang-kadang ditambahkan telur bebek asin untuk menambahkan rasa gurih pada bibingka.

5.      Pavlova (Australia)
Bagi penduduk Australia, Desember adalah salah satu bulan terpanas dalam setahun dan makanan Natal mencerminkan iklim panas. Biasanya mereka akan memanggang daging, seperti ham, sedangkan dessert yang populer adalah pavlova. Makanan penutup ini berupa meringue yang diisi dengan whipped cream dan buah segar yang sempurna padamusim panas.

6.      Buche de Noël (Prancis)

Hidangan penutup klasik khas Natal di Prancis ini berasal dari sebuah tradisi kuno Celtic saat merayakan musim dingin. Pada musim tersebut, penduduk Celtic akan mencari batang pohon besar untuk dibakar. Pembakaran batang pohon merupakan simbol kelahiran kembali matahari dan persembahan atas rasa syukur matahari kembali ke Bumi.
Seiring perubahan waktu, batang pohon besar harus digantikan dengan ranting yang lebih kecil dan ditata pada meja makan  dan dikelilingi oleh permen manis. Ranting ini kemudian menginspirasi pastry chef untuk membuat kue serupa dan kini dikenal sebagai Buche de Noël. Kue ini pun sering disajikan setelah makan malam Natal di Prancis.

7.    Champurrado (Meksiko)
Minuman cokelat panas yang tebal dan lembut ini menjadi minuman tradisional yang sering dinikmati pada malam Natal di Meksiko. Bahan utama untuk membuat champurrado adalah tepung jagung dan cokelat Meksiko. Beberapa variasi minuman ini dibuat dengan campuran susu, air, atau campuran keduanya. Untuk ekstra rasa, biasa ditambahkan pula kayu manis atau adas.


*Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar