Siapa sih yang
tidak tahu karakter kartun seorang pria jurnalis yang memiliki rambut pirang
berjambul dan selalu ditemani oleh seekor anjing lucu bernama snowy? Yups,
Tintin namanya. Siapa yang menyangka bahwa di balik kesuksesan lahirnya Film
Tintin: ‘Secret of The Unicorn’ ada seorang animator asal Indonesia yang
terlibat dalam pembuatan film ini, animator tersebut bernama Rini Sugianto.
Perempuan
kelahiran Bandar Lampung ini bukan perempuan yang takut akan hal baru. Terlihat
dari pilihannya untuk menjalani masa SMA di Bogor, kemudian mengambil kuliah S1
di Universitas Parahyangan Bandung jurusan arsitektur. Setelah lulus
arsitektur, Rini sempat magang dan mempelajari teknik 3 dimensi (3D) yang
akhirnya membuat ia jatuh cinta dan memutuskan untuk mendalami hal tersebut,
namun pada waktu itu di Indonesia belum ada sekolah yang menyediakan pendidikan
mengenai 3D. Meskipun begitu, Rini tak berhenti di situ saja. Akhirnya ia
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2-nya di Academy of Art University,
jurusan animasi di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).
Kesuksesan atas usahanya dalam pembuatan film Tintin dijadikan Rini sebagai batu loncatan untuk terus berani berkarya di dunia internasional. Setelah menyelesaikan tugasnya dalam pembuatan film Tintin, Rini mencoba terjun kembali untuk
turut serta ambil bagian dalam pembuatan film-film yang berhasil menduduki
posisi teratas box office. Film-film tersebut di antaranya adalah Planet of the Apes, The Avengers, The Hobbit: 'An Unexpected Journey', Iron Man 3, The Hunger Games: Catching
Fire, serta yang terakhir dan baru saja
ditayangkan adalah film The
Hobbit: ‘The Desolation of Smaug’.
Meskipun karya-karyanya sudah terbilang suskes,
Rini ternyata masih mempunyai keinginan yang lain. Keinginannya
sekarang adalah terlibat dalam pembuatan film sebanyak-banyaknya dan ingin
mencoba feature animation seperti Dreamworks atau Pixar. Menurut perempuan yang
banyak menghabiskan waktunya di Jakarta ini, banyak animator asal Indonesia
yang sudah mendunia. Hal itu menunjukkan Indonesia tidak kalah saing dengan
animator asing. Sayangnya, animasi di Indonesia masih baru sehingga lapangan
kerja bagi para animator lebih terbuka di luar negeri seperti Australia dan
Amerika Serikat. Meskipun begitu, ia mendorong para animator Indonesia untuk tetap percaya diri melangkah dan menunjukkan karyanya. Rini juga mengaku bahwa saat
menjadi juri, ia melihat banyak karya anak Indonesia yang menarik dan hal itu
menjadi pertanda baik karena sudah banyak komunitas animasi dan 3D di
Indonesia.
Rini Sugianto
merupakan salah satu contoh dari sekian banyak animator Indonesia yang sudah
sukses di dunia Internasional. Kisah Rini dapat menginspirasi kita bahwa
berawal dari sebuah kecintaan ternyata dapat membuat kita mencapai kesuksesan
loh FODIMers. Jadi, untuk yang berkeinginan mengikuti jejak Kak
Rini, terus berkarya dan jangan
pantang menyerah ya J. (VDG)
*Dari berbagai sumber
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar